Special request!
Semoga bisa mengobati (atau malah menambah) rasa kesal kalian dari part sebelumnya, yaa. Enjoy! ♡
♤♡◇♧
Nate menyusuri jalan sambil menikmati semilir angin yang hangat di wajahnya. Frida menyuruhnya pulang lebih awal karena Nate terlihat lebih pucat dari biasanya. Padahal itu hanya karena Nate menangis semalaman setelah pergi makan malam bersama Julian dan Sophie. Ia juga memuntahkan seluruh isi perutnya dan tidak bisa makan apa-apa hingga hari ini. Mungkin Nate memang benar-benar sedang kurang sehat.
Nate mulai memasuki kota Gamla Stan yang dipenuhi wisatawan di akhir pekan. Sebenarnya Nate bukan dengan sengaja lewat sana agar bisa melihat Julian, tetapi dia hanya suka berjalan kaki. Marco tidak menemaninya lagi karena akhir-akhir ini dia sedang bertugas sampai malam. Sepertinya pria itu juga masih jengkel padanya.
Tanpa sadar langkah Nate membawanya ke kafe yang biasa didatangi Julian. Karena sudah menjadi seperti suatu kebiasaan, Nate menoleh, dan menyapukan pandangannya ke sekitar kafe. Padahal dia tahu, pasti Julian sedang menikmati kencannya bersama Sophie di Skansen.
Nate baru tersadar setelah ia menabrak seseorang di depannya.
"Maaf, maaf. Aku tidak sengaja," ujar Nate cepat.
"Oh, sepertinya aku mengenalmu."
Nate mendongak ke arah seorang pria tinggi dengan kaus tanpa lengan dan berambut pirang. Nate belum pernah bertemu orang ini, mana mungkin mereka saling mengenal? Apa ini modus baru untuk berkenalan dengan wanita di jalan?
"Sepertinya kau salah orang," balas Nate. "Permisi."
"Apa kau kebetulan bernama Matilda?" tanya pria itu.
Nate mengernyitkan dahi. Pria ini jelas mengenalnya, tapi bagaimana bisa? "Ya."
"Hai, aku Harold." Pria itu mengulurkan tangannya ke arah Nate. "Aku tidak tahu Julian pernah menceritakan tentangku atau tidak, tapi aku banyak mendengar cerita tentangmu. Dulu aku tinggal di flat di samping Julian di Norrmalm."
Nate menyalami pria bernama Harold itu sambil mengangkat alisnya. Wow, satu teman Julian lagi yang mendengar cerita tentangnya. Nate jadi penasaran, apa Julian bercerita padanya bahwa Nate juga sering mendengarkan lagu-lagu Bee Gees sejak kecil.
"Kebetulan aku janjian dengan Julian di kafe ini. Mau masuk bersamaku?" tanya Harold.
"Tidak, tidak perlu," tolak Nate cepat.
"Tidak apa-apa. Kau ke sini ingin bertemu dengannya juga, kan?"
Detik berikutnya yang Nate tahu ia sudah masuk ke kafe bersama Harold. Pria itu mengajaknya ke bagian belakang kafe lalu melambaikan tangan ke beberapa pria yang duduk di salah satu meja.
"Wah, kau membawa seorang gadis!" ujar salah satu dari mereka.
Kemudian Nate melihat Julian menoleh ke arahnya. Pria itu jelas kaget melihat Nate ada di sana. Langkah Nate sempat terhenti karena enggan bergabung dengan mereka.
"Silakan," kata Harold sambil menunjuk tempat yang kosong di salah satu sofa di seberang Julian. Nate menurutinya karena merasa tidak sopan untuk menolak.
"Aku hanya lewat," gumam Nate pada Julian yang terus melotot ke arahnya.
"Aku berpapasan dengannya di luar tadi," kata Harold sambil duduk di sofa berlengan. Ia menepuk lutut Julian. "Kenapa kau tidak cerita bahwa Matilda ada di sini?"
"Matilda?" ulang gadis yang duduk di samping Julian sambil mendelik ke arah pria itu. Gadis yang sama yang Nate lihat beberapa minggu yang lalu.
"Ada yang bisa menjelaskan, siapa Matilda ini?" tanya pria berbadan besar yang duduk di samping Nate.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
Romance⚠️[SEDANG DIREVISI]⚠️ ¤ Seri kedua dari Nothing Better (Than You) ¤ @WattpadRomanceID reading list Agustus 2022 kategori "Dangerous Love" Nate tidak menginginkan perpisahan dengan Julian, suaminya. Hidupnya berantakan sejak Julian meninggalkannya. D...