¤ 36 - Unsettled

1.6K 139 207
                                    

Pagi itu Nate membersihkan lantai atas sambil berkali-kali melihat ke arah tangga, kalau-kalau Marco sudah datang. Entah apa saja yang sudah diceritakan Marco pada Julian. Julian selalu menyimpan segalanya sendirian, jadi Nate takut pria itu akan meledak sewaktu-waktu.

"Selamat pagi!" Marco akhirnya muncul sambil membawa nampan berisi vitamin. "Aku senang sekali saat mendengar dari Frida bahwa kau tidak jadi kembali ke UK. Tapi ke mana saja kau? Aku mencarimu selama dua hari ini. Kau juga tidak ada di flatmu."

"Marco! Apa saja yang sudah kau ceritakan pada Julian?" tembak Nate, mengabaikan pertanyaan pria itu.

"Uh... soal apa?" tanya Marco bingung.

"Aku berterima kasih kau sudah memberi tahunya mengenai Rachel, tapi kau juga menceritakan tentang Keith?"

"Memangnya apa salahku? Dia kan harus tahu jika pria yang pernah mengambil istrinya ada di sini."

"Tapi aku tidak ingin dia mendengarnya dari orang lain. Dia pasti mengira aku menyembunyikan hal itu darinya."

"Lalu, apa kau sendiri akan memberi tahunya?"

Nate tidak menjawab. Kemarin ia juga tidak menjelaskan apa-apa pada Julian. Nate tidak bertemu dengan Keith, jadi ia merasa tidak perlu membuat Julian merasa cemas dengan hal-hal yang tidak terjadi.

Namun, hubungan Nate dan Julian berjalan dengan baik. Mereka tetap menjaga ruang rindu seperti sebelumnya. Julian akan datang hampir setiap pagi untuk berangkat bekerja bersama Nate. Nate akan mengunjungi flat Julian sepulang kerja untuk memeriksa keadaan Muffin dan memberinya makan, kemudian ia pulang.

Namun, Julian mengatakan kemungkinan Rachel akan mendatangi flatnya di akhir pekan. Jadi, biasanya pria itu bermalam di tempat Nate setiap Sabtu malam dengan membawa Muffin bersamanya. Lalu, mereka akan menghabiskan waktu bersama hingga hari Minggu. Julian mengaku ia bukan menghindari Rachel karena takut, melainkan ia tidak ingin Nate merasa tidak nyaman.

Meski begitu, Nate tidak memberi tahu Julian mengenai kebiasaannya melihat pria itu dari restoran Philip. Ia ingin itu tetap menjadi rahasia kecilnya. Ia tidak ingin Julian merasa Nate terlalu agresif dan menganggapnya menguntit jika pria itu tahu Nate sudah melakukannya sejak ia pertama kali tiba di kota itu.

Nate baru saja selesai makan siang di restoran Philip ketika gadis bernama Yvet itu muncul lagi. Nate merengut ke arahnya, sementara gadis itu terlihat senang dengan keberadaan Nate di sana.

"Hai, kita bertemu lagi," sapa Yvet sambil duduk di hadapan Nate. "Apa kau sering makan siang di sini?"

"Begitulah," jawab Nate asal sambil membuka tasnya untuk mengeluarkan dompet, sebagai isyarat bahwa dia akan segera pergi dari sana.

"Oh ya. Pak Stannard pasti pernah bercerita bahwa aku bekerja bersamanya," Yvet memulai pembicaraan. "Dia atasan yang sangat baik. Aku ingin memberinya sesuatu sebagai tanda terima kasih. Apa kau bisa memberi tahuku lebih banyak tentang Pak Stannard, serta apa kesukaannya?"

Nate berpikir sebentar. Tiba-tiba ia merasa bodoh karena tidak banyak yang dia ketahui tentang Julian, walau Nate mengenal pria itu seumur hidupnya. "Dia pernah tinggal di Jepang dan bergabung dengan sebuah band di sana sebagai vokalis sekaligus pemain gitar. Dia menyukai musik rock, buku, dan... uh... dia juga menyukai pertunjukan musikal dan teater."

"Wow, aku tidak tahu Pak Stannard memiliki selera musik seperti itu. Penampilannya sama sekali tidak menunjukkannya," cetus Yvet. "Bagaimana dengan makanan kesukaannya? Aku hanya tahu dia menyukai hot Americano."

"Dia tidak memiliki makanan favorit secara khusus. Dia akan memakan apa saja yang disajikan untuknya."

"Sudah kuduga. Dia memang bukan pria yang rumit," gumam Yvet sambil mengangguk-angguk. "Lalu, bagaimana dengan tipe perempuan idealnya? Apa dia memiliki kriteria khusus dalam penampilan atau karakter tertentu?"

Because It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang