[4]BUAYA VS GORILA

587 41 0
                                    

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Happy reading ❤️

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

















Vika menatap Rama dengan malas." Udah si, gue cape ya ngerjainnya malah di buang!" kata Vika tak terima. Ia sudah lelah mengerjakan soal. Dan dengan mudahnya di buang oleh Rama, hanya karena ada satu soal yang ia jawab salah.

Rama tidak menghiraukan ucapan gadis di hadapannya itu. Ia lebih memilih membuat soal baru yang akan dirinya berikan kepada Vika.

"Kerjain!" Suruh Rama penuh penekanan di setiap kata.

"Gak! Gue cape!" Tolak Vika membuat Rama mendengus kesal.

"Kerjain Vika!" Suruh Rama lagi.

"Gak!"

"Gue bilang kerjain!"

"Gue bilang gak ya enggak!" Bantah vika sembari menatap Rama tajam.

"Kalian berdua kalau masih berisik juga mending keluar!" Mendengar suara dari penjaga perpustakaan sontak membuat keduanya diam.

"Dasar buaya" Gumam Rama pelan namun masih bisa di dengar oleh Vika.

"Gorila" balas Vika sambil menjulurkan lidahnya membuat Rama mendengus kesal.

"Istirahat 20 menit" putus Rama membuat Vika tersenyum penuh kemenangan. Detik itu juga ia langsung lari keluar dari perpustakaan, meninggalkan Rama yang menggelengkan kepalanya melihat sifat Vika.

Vika melirik setiap sudut kantin, hingga tatapannya bertemu dengan seseorang yang membuat dirinya penasaran setengah mati. Dengan cepat Vika berlari ke arah orang itu. Membuat Anya yang tadinya sudah menyiapkan tempat untuk sahabatnya itu. Menatap Vika aneh.

"Hai" sapa Vika dan sudah duduk berhadapan dengan cowok berkacamata yang dirinya tolong waktu itu.

"Lagi apa?" Tanya Vika namun tidak di jawab oleh orang itu.

"Bisu kah?" Celetuk Vika

"Gue gak bisu" jawab orang itu membuat Vika tersenyum kecil.

"Nah git-

"Ehh mau kemana?" Tanya Vika karena cowok itu sudah beranjak dari duduknya.

"Lo kenapa si? Ada yang salah yah dari gue?" Tanya Vika hati-hati. Sebab ini pertama kali bagi dirinya di acuhkan seperti ini, dan tentunya ia merasa aneh.

Vika menghembuskan nafasnya kasar, karena laki-laki itu sudah pergi meninggalkannya sendirian.

Anya menatap kasihan ke arah sahabatnya, padahal sejak awal Vika bertemu dengan cowok misterius itu. Ia sangat senang. Bahkan sudah ratusan kali Vika membicarakan sosok itu.

"Vika sini!" Panggil anya membuat Vika langsung berjalan ke arahnya.

"Jangan di pikirin, nih makan"

• • • • • •

Rama memperhatikan Vika yang tengah fokus mengerjakan soal matematikanya. "Minum dulu" Rama menyondorkan sebotol air kepada Vika membuat gadis itu melirik kilas botol air itu.

"Nanti" Sahut Vika dan kembali fokus mengerjakan soal matematikanya.

"Nanti lo dehidrasi"Paksa Rama dan menyondorkan kembali botol air itu. Tentunya hal itu membuat Vika memberhentikan aktivitasnya dan menatap ke arah Rama malas.

FUCKGIRL CENDANA ( REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang