[5]MURID BARU

526 34 0
                                    


──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Happy reading ❤️

──────⊹⊱✫⊰⊹──────













Vika berjalan masuk kedalam kelasnya dengan wajah yang murung. Bahkan ia tidak memperdulikan setiap sapaan yang di berikan kepadanya, hal itu tentunya membuat sekelas bingung. Sebab Vika gadis yang ceria tiba-tiba jadi pendiam, tentunya aneh.

"Vika kenapa?" Tanya Marko teman sekelasnya, namun tidak di jawab oleh gadis itu .

Anya yang baru menginjakkan kakinya kedalam kelas, langsung di sungguhi dengan wajah murung sahabatnya. Ia pun melirik ke arah teman sekelasnya, seolah bertanya ada apa dengan Vika. Namun yang ia dapat hanya gelengan kepala dari mereka.

"Hai sister" Sapa Anya dan langsung menduduki bangkunya yang di samping Vika.

"Hem" balas Vika dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja.

"Vika kenapa si?" Tanya Anya namun tidak ada jawaban dari sahabatnya itu.

"Vika..

"Brisik nya!" Tegur Vika membuat Anya langsung diam. Dari pada di amuk oleh Vika, lebih baik dirinya diam. Walaupun rasa keingintahuan nya yang merajalela, ia harus menunggu sampai Vika sendiri yang bilang.

"Ehh Marko, Bu Fatmah gak masuk?" Tanya Anya. Karena ia tidak melihat ada tanda-tanda guru yang akan masuk kedalam kelasnya. Dan ini juga sudah jam delapan.

"Gak, Bu Fatmah lagi rapat". Jawab Marko membuat Anya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Vika, ini susu" ujar Marko dan menaruh susu kotak rasa coklat di meja milik Vika. Hal itu membuat Anya menatap malas ke arah Marko.

"Buat Anya aja" balas Vika dan langsung bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas. Anya melirik ke arah Marko dan kemudian ke arah susu kotak itu.

"Udah mar, buat gue aja" ujar Anya dan langsung mengambil susu coklat itu. Namun di tepis oleh Marko.

"Gak!" Tegas Marko dan langsung mengambil kembali susu kotak itu.

"MARKOANJING!" teriak Anya karena Marko menjitak kepalanya sangat keras

Vika berjalan masuk kedalam toilet untuk mencuci mukanya. Ia pun menatap dirinya di pantulan cermin yang ada di toilet perempuan." Masih cantik" ujarnya dan mengelap wajahnya dengan tisu, namun ketika ia membuka matanya. "Anjing!!!" Kaget vika ketika melihat wajah Sisil yang tengah menatapnya.

"Lo ngapain pake arang?" Tanya vika bingung sebab wajah gadis itu penuh dengan warna hitam. Siapa juga yang tidak kaget.

"Abis ngapain lo sil.. HAHAHAHHA!!" Sisil memutar matanya malas ke arah vika yang tengah menertawainya.

"Bacot lo!" Sentak Sisil

"Sil, cocok, cocok banget. Jangan di hapus ya" ujar vika sembari menepuk pundak sisil dan berjalan keluar dari toilet moodnya langsung kembali naik karena melihat wajah sisil.

• • • •

Anya menatap kedua pasangan yang baru saja melewatiya. Dengan tatapan sinis, siapa lagi kalau bukan amanda dan erick. "Hai anya" sapa erick namun tidak di hiraukan oleh gadis itu.

"Heh anya! Bales kek kalau di sapa gak sopan lo ya!" Ujar amanda membuat anya memberhentikan langkahnya dan menatap ke arah amanda dan erick secara bergantian.

FUCKGIRL CENDANA ( REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang