"Harusnya saya sadar, semesta tidak akan membiarkan dunianya terluka."
-αlright?-
"Kai, jangan ada urusan sama mereka lagi."
Hueningkai menggelengkan kepalanya pelan, tangannya ia gunakan untuk menggenggap tangan Lea didepannya yang menatapnya dengan tatapan memohon.
"Maaf kak, tapi Kai gabisa ngebiarin mereka kayak gini disaat kakak-" Hueningkai tercekat mengingat kata-kata Bahiyyih yang sebelumnya mengucapkan bahwa kakaknya ini dirusak oleh Bomin. Tangannya yang tidak digenggam oleh tangan Lea pun mengepal dengan sendirinya.
Hueningkai tidak bisa diam begitu saja, dirinya harus membalaskan segalanya yang telah dilakukan oleh Bomin ataupun Daniel kepada dirinya. Terutama kepada kakaknya ini, Hueningkai sampai tak habis fikir oleh laki-laki berbau tanah itu.
Dendam dan kesalahan apakah yang keluarganya perbuat kepada dirinya hingga merusak bahkan menyingkirkan semua kebahagiaan dari kehidupan Hueningkai dan juga kedua saudaranya.
Apa yang telah terjadi sebelumnya?
Bomin memang harus mendapatkan hal yang setimpal dengan kelakuannya. Hueningkai tidak akan pernah bisa tenang selagi semua masalah tidak menimpa Bomin hingga membuat orang tua itu jera, Hueningkai akan membuatnya sesial dan semenyesal mungkin kepada apa yang ia lalukan selama ini.
Keheningan itu hilang digantikan dengan dering telfon yang ada di ponsel milik Hueningkai, membuat Hueningkai izin ke Lea untuk mengangkatnya dan dibalas anggukan oleh yang lebih tua.
Taehyun's calling...
Hueningkai mengangkat telfonnya dan mendengarkan dengan seksama ucapan Taehyun disana. Dimana rencana yang telah tersusun rapi dan secara rinci. Selama itu juga Taehyun menyusun rencana karena pembalasan dendam keluarga sepupunya serta juga sahabatnya, Taehyun tidak bisa diam saja.
Menceritakan segalanya kepada Hueningkai yang memahami setiap ucapan yang terlontar dari seberang sana.
"Pokoknya gue butuh anak buah lo, Kai."
"Oke gue bakalan kirim semuanya, tapi itu kan juga anak buah lo, Tae. Perusahaan itu punya lo-"
"Perusahaan itu udah gue kasih seutuhnya ke lo, Kai. Jangan sampe gue geplak kepala lo ya!"
Hueningkai terkekeh pelan dan mengiyakan ucapan Taehyun kepada dirinya barusan. Segala rencana telah disusun secara rapi dan tinggal waktu pelaksanaannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of The Light [END]
Teen FictionTuhan tahu itu, semua rasa yang terbalut asa yang tak utuh. Bahkan sejumlah angin meresap nyaman melewati celah kalbu yang ada dan selalu membantu dalam setiap nyawanya. Katanya, senja itu sempurna. Katanya, mereka itu bahagia. Katanya, semua kes...