Menjijikan melihat mu tertawa
padahal kau sedang tersiksa
cobalah untuk membuka mata
lalu menangis dan berkata"aku sedang tidak baik baik saja"
-αlright?-
"Sshh"
Mata bernetra hitam legam itu menyusuri banyaknya kegelapan yang mengisi relung matanya, tangannya tidak bisa ia gerakkan karena seperti ada yang sengaja mengikat dirimya dengan kursi kayu yang ia tempati saat ini.
Badannya sepertinya hendak terbagi dua karena merasa keram di sekujur tubuhnya, Beomgyu sudah tidak mampu melawan saat ini.
Banyak kata seharusnya yang melintas di kepalanya.
Seharusnya dirinya tidak pergi sendirian, seharusnya dia tidak meninggalkan kedua sahabatnya itu.
Dan banyak seharusnya yang ia ungkapkan.
Matanya yang sayu dan memerah itu menatap ke arah ruangan luas yang sepertinya pernah ia datangi sebelumnya, barang-barang mahal yang ia lihat disana dengan ukiran nama di pojok itu membuat dirinya seolah merasakan dejavu yang sesungguhnya.
Anak tidak tahu diri
Seharusnya saya tidak melahirkan kamu
Kamu! Matilah kamu!
Beomie mohon, jangan sakitin Beomie lagi, Pa.
Argh ssshh, sakit.
K-kak Soobin, K-kak Yeonjun ... tolong Beomie.
Bayangan yang sejenak mampir di kepalanya itu membuat dirinya sesak secara bersamaan, traumanya kambuh di saat seperti ini dan rasa sakit perutnya yang tiba-tiba membuat dirinya seolah melayang mati rasa.
"R-ruangan ini, kamar ku dulu." gumam Beomgyu dengan mata yang bergetar menahan segala ketakutan yang meghampiri dirinya.
Nafasnya sejenak tidak beraturan karena memori kecilnya mengingat dimana ruangan ini menyimpan jutaan rasa sakit yang dulu ia rasakan saat kedua kakaknya itu dilarikan untuk bermain diluar, sementara itu dirinya terkurung disini dengan siksaan yang ayahnya berikan.
"K-kak Soobin ... K-kak Yeonjun, tolongin Beomgyu," lirihnya menatap ke arah pintu ruangan yang berwarna putih itu.
Bahkan Beomgyu bisa melihat disana ada coretan masa kecilnya yang dulu selalu mencoret maupun melampiaskan segala kesakitannya dengan menekankan pensil ke tembok secara berulang-ulang dan bahkan menyayat tangannya tanpa memikirkan keadaan.
Beomie mau pergi
Tolong Beomie
Tulisan itu bahkan masih ada disana dengan samar yang membuat Beomgyu makin dihantui dengan rasa sakit yang dulu ia rasakan. Bedanya adalah dirinya saat ini merasakan rasa sakit itu ditambah luka operasinya.
"Saya mau semuanya dibatalkan sekarang!"
Ryan menatap Soobin dengan tatapan seolah jangan menganggu kegiatan meeting Yeonjun dengan banyak kolega saat ini. Namun Soobin tidak perduli, yang hanya ia inginkan sekarang adalah menyampaikan bahwa adiknya itu tidak baik-baik saja.
"Ryan, saya yang masuk ke dalam sana atau kamu yang kesana sekarang?" ancam Soobin yang hanya dibalas keterdiaman Ryan.
Tanpa basa-basi pun akhirnya Soobin melangkahkan kakinya lebar menuju ruangan rapat Yeonjun itu, tangannya membuka tanpa mengetuk pintu membuat semua orang yang ada di dalam sana menatapnya kaget.
Termasuk Yeonjun yang sedang duduk mendengarkan seseorang yang menjelaskan tentang sahamnya itu kepada dirinya.
"Soobin?"
"Ikut Soobin sekarang, Kak. Penting!" titah Soobin langsung pergi dari ruang rapat itu dan menuju ruangan Yeonjun yang berada tidak jauh dari ruang rapat Yeonjun.
Sementara itu, Yeonjun langsung saja membubarkan kegiatan meeting nya itu untuk hari ini dan menundanya ke beberapa hari kemudian.
Di depan ruang rapat ada Ryan yang menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu kenapa Soobin secara tiba-tiba seperti itu tadi. Maka dari itu, Yeonjun melangkahkan kakinya ke ruangannya dan langsung menuju ke arah pandang dimana Soobin seperti seseorang yang kalut sekarang.
"Kenapa, Bin? Tumben kamu kayak tadi?"
Soobin berdiri dari duduknya dan menatap ke arah Yeonjun, "Beomgyu dalam bahaya, Kak."
Deg
Yeonjun langsung saja membolakan matanya kaget dengan penuturan Soobin itu, dirinya bahkan mengoyangkan bahu Soobin namun yang ia dapatkan malah gelengan kepala Soobin.
"Ryan!" teriak Yeonjun langsung mendatangkan Ryan yang berdiri didepannya dan Soobin itu.
"Suruh semua tim IT melacak ponsel adik bungsu saya, nomor ID nya ada di laporan saya. Batalkan semua hal yang saya lakukan hari ini, saya tidak bisa melakukannya." jelas Yeonjun langaung diangguki oleh Ryan dan menarik Soobin untuk pergi sekarang juga.
"Kak-"
"Iya, Bin. Kita ke rumah terkutuk itu sekarang," jelas Yeonjun dengan aura gelapnya yang membuat Soobin menghela nafasnya pelan.
Yeonjun tidak bisa dihentikan sekarang.
Tbc.
P for punten BabiessCie kepo lanjutannya
Sini yuk gelud!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of The Light [END]
Fiksi RemajaTuhan tahu itu, semua rasa yang terbalut asa yang tak utuh. Bahkan sejumlah angin meresap nyaman melewati celah kalbu yang ada dan selalu membantu dalam setiap nyawanya. Katanya, senja itu sempurna. Katanya, mereka itu bahagia. Katanya, semua kes...