"Bin, ini salah. Gue nggak pernah mau punya temen yang main belakang sama orang lain disaat dia mau tunangan."
Sudah beberapa kali ini Arin selalu di ambang batas kemampuannya untuk menyembunyikan perasaannya, dan kali ini dia memutuskan untuk menutupinya lagi.
Tidak seharusnya sebuah hubungan berdasarkan tatapan mata sedangkan didepannya itu ada ikatan yang lebih sempurna bisa dibilang sah dimata semuanya.
Arin menetralkan dirinya dengan beberapa kalimat penenang yang diucapkan oleh otaknya, dirinya tidak mau semakin dalam melakukan hal yang membahayakan perasaanya, terutama ikatan Soobin dan Elkey bukan sekedar hubungan biasa.
Tapi, bolehkan Arin egois sekarang?
"Arin, undangan itu sal-"
"Gue mau minta satu permintaan ke lo, Bin."
Soobin terdiam, lebih baik dirinya mendengarkan apa yang akan diucapkan oleh Arin daripada harus mengotot sekarang. Karena mungkin Arin membutuhkan waktu lagi untuk dirinya sendiri.
"Boleh gue egois, buat satu minggu ke depan?"
"Maksudnya?"
"Gue mau waktu lo, seminggu aja, dan itu buat gue. Buat gue semuanya dan juga adik serta kakak lo,"
Arin memutuskan egois untuk satu minggu ini. Dan dirinya tentu total akan mengikhlaskan Soobin kepada Elkey setelahnya.
Tidak akan ada Soobin yang memganggu dirinya, tidak akan ada Soobin yang mengantarkan dirinya ke ruangan poli lain di Rumah Sakit, tidak akan ada Soobin yang selalu khawatir ketika dirinya membutuhkan sesuatu, tidak akan ada Soobin yang selalu bersemangat ketika dirinya menginginkan bantuan untuk pergi keluar Rumah Sakit sewaktu menginginkan makanan.
Semuanya akan musnah setelah satu minggu kemudian.
"Saya tidak akan menolaknya, satu bulan pun saya sanggup."
"Arin, karena saya sekarang jadi milik kamu. Jadi, kamu adalah pacar saya."
Tbc.
Hai
Lama tak jumpa kita
Berapa hari ku ga up?
Pffttt, maap. Urusin barang2 buat kuliah soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of The Light [END]
Fiksi RemajaTuhan tahu itu, semua rasa yang terbalut asa yang tak utuh. Bahkan sejumlah angin meresap nyaman melewati celah kalbu yang ada dan selalu membantu dalam setiap nyawanya. Katanya, senja itu sempurna. Katanya, mereka itu bahagia. Katanya, semua kes...