TDOTL : CHAPTER 40

739 137 6
                                    

Satu hari yang ku inginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hari yang ku inginkan

Mana banyak hal yang indah didepan mata

Tapi aku lebih menginginkan hal lain, kesembuhan dan kenyamanan yang nyata ku dapat.

Huft

Helaan nafas muncul dari arah Beomgyu yang sekarang berada di taman belakang Rumah Sakit. Dirinya meninggalkan ruangan Yeonjun begitu mata dan tangan Yeonjun bergerak untuk mencarinya, Beomgyu hanya tidak siap dengan konsekuensi bahwa Yeonjun akan menatapnya dengan mata sayunya.

Beomgyu tidak bisa.

Hingga satu tepukan dari arah belakang membuat dirinya harus menoleh dan menatap seorang perempuan dengan baju kasualnya berbalut kardigan warna peach itu.

"Sorry, boleh gue duduk disini?"

Beomgyu mengangguk dan menggeser pelan tubuhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dirinya sedikit meringis saat mengeser tubuhnya itu.

"Eh, lo gapapa? Ada yang sakit? Sorry, nggak seharusnya gue duduk disini."

Beomgyu menggelengkan kepalanya pelan, senyuman tipis tercipta di wajahnya.

"Duduk aja, gue ga kenapa-napa kok."

Perempuan didepannya itu pun duduk disebelahnya dan menyadari bahwa Beomgyu ini memang tegar sakit. Bahkan orang tua yang sedang rabun saja tahu dimana letak kesakitan itu. Baju Rumah Sakit yang masih melekat di tubuhnya, selang infus yang menempel ditangannya, serta juga kursi roda didekatnya.

Masih mengatakan bahwa tidak kenapa-napa?

"Lo ... sakit apa kalo gue boleh tau?"

Beomgyu terdiam, arah matanya mengarah ke depan senyumannya tiba-tiba saja terulas begitu saja. Meninggalkan Taehyun dengan alasan ingin ke kamar mandi sendiri, bahkan meninggalkan Yeonjun yang saat itu terbangun begitu saja.

Beomgyu hanya belum siap.

"Em ... Maaf kalo itu buat lo gak enak, gue nggak bermaksud buat-"

"Ceritanya panjang."

Balasan Beomgyu membuat perempuan itu menoleh sempurna ke arah Beomgyu yang perlahan menganggkat tangannya hendak melepas selang infusnya namun langsung dicegah oleh perempuan itu.

"Jangan dilepas!"

Beomgyu menoleh, melihat tatapan khawatir ada di mata perempuan yang baru saja ia ajak bicara sekarang ini.

"Lo masih sakit, gue tau kalo lo ada masalah. Gue nggak mungkin ngebiarin seseorang celaka karena ulah laki-laki bajingan yang pernah menyandang sebagai kakak kandung gue."

Beomgyu menatap bingung perempuan didepannya itu, tangannya bahkan kini diletakkan ke tempat yang lebih aman dibandingkan tadi yang ia biarkan gelantungan begitu saja.

"Gue minta maaf, gue bisa baca pikiran seseorang. Dan semua kejadian yang lo alami itu karena Daniel, mantan kakak gue."

Deg

"A-apa?"

Perempuan itu nengangguk pelan, "Nama gue Cassie. Anak yang sengaja milih buat hidup sendiri dibanding hidup sama jelmaan manusia gagal kayak kakak ataupun orang tua gue."

"Lo ... Adik kandung Daniel?"

Cassie mengangguk dan membuat wajah bersalah begitu dalam. Beomgyu tertawa begitu saja dan berdiri langsung dari tempat duduk itu, bahkan perutnya yang sakit itu pun tidak sama sekali digundahkan.

"Haha, lucu sumpah lucu,"

"Kakak lo itu-"

"KAKAK LO UDAH NGEHANCURIN KELUARGA GUE!"

"BUAT GUE MENDERITA DI SEKOLAH SAMA SURUHAN ANAH BUAHNYA YANG SELALU PERLAKUIN GUE KAYAK HEWAN."

Menetralkan nafasnya yang sempat tercekat beserta ada kilatan marah yang jelas disana hingga satu titik dirinya menghembuskan nafasnya keras dan mendapatkan dunia gelapnya.

"BEOMGYU!"


Tbc.

Chapternya masih panjang sayang,

Apa kalian bosen?

#SeriusNanya

The Darkness of The Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang