"Kalau kamu pernah merasakan hujan saat langit tak mendung, berarti kamu tahu rasanya air mata turun saat bibir tersenyum."
-αlright?-
Langkah pelannya itu berjalan ke arah mana pun, namun hanya cahaya putih yang ditemukan oleh Beomgyu. Dalam beberapa sisi dirinya menatap jenuh ke depan sana, lagi-lagi hanya ada cahaya yang menyinari dirinya.
Beomgyu melangkahkan kakinya lelah dan terduduk begitu saja, hingga satu saat dirinya merasa lemah terhadap dirinya sendiri.
"Lo kuat Beomgyu, ini bukan lo. Lo harus kuat," ujarnya menguatkan dirinya sendiri.
Beomgyu bangkit namun secara tiba-tiba denyut jantung nya menghantam dirinya sendiri, membuat Beomgyu langsung jatuh terduduk kembali.
"Arghh, s-sakit."
"Sshh, kenapa sesakit i-ini sih?"
Rasa sakit itu semakin kuat hingga ada pelukan hangat serta usapan di punggungnya yang langsung membuat dirinya bernafas terengah-engah, jantungnya seolah dikembalikan kepada dirinya.
"Beomgyunya kakak kuat ... kamu harus kuat, oke."
"Jangan pernah nyerah, kalau sakit bilang ke kakak."
Ucapan itu terdengar di kepalanya jelas, Beomgyu berusaha menengadah namun ia tidak bisa karena jujur demi apapun pelukan ini begitu menenangkan dirinya.
Beomgyu ingin mengucap namun perutnya berasa robek dengan darah dimana-mana, dalam keadaan ini Beomgyu berusaha untuk melepaskan pelukan seseorang yang memeluknya tadi, terlihat dari tangannya bahwa Soobin tengah memeluknya dan disebelahnya ada Yeonjun mengusap pungungnya.
Beomgyu terus saja melepaskan pelukannya namun tidak bisa, dirinya hanya takut baju kakaknya itu terkena darah kotor itu.
"Kak, lepasin Beomgyu!"
Sekuat apapun meminta, Beomgyu tidak dilepaskan oleh keduanya. Bahkan dekapan itu semakin erat dan membuat darah itu bercampur ke baju Soobin yang memeluknya. Dilihatnya bahwa Soobin tidak memperdulikan soal darah itu sama sekali.
Anehnya, Beomgyu tidak merasakan kesakitan itu lagi hingga darah tadi berhenti seiring dengan matanya yang terpejam.
Suara-suara lembut kedua kakaknya itu membuat dirinya tenang dan tertidur pulas.
"Jangan sakit lagi, kakak nggak suka liat kamu kayak gini Gyu."
Tes
Untuk kali pertama dalam hidupnya, Beomgyu menangis di pelukan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of The Light [END]
Novela JuvenilTuhan tahu itu, semua rasa yang terbalut asa yang tak utuh. Bahkan sejumlah angin meresap nyaman melewati celah kalbu yang ada dan selalu membantu dalam setiap nyawanya. Katanya, senja itu sempurna. Katanya, mereka itu bahagia. Katanya, semua kes...