"Selamat pagi walaupun tak bisa menatap lagi."
—alright?—
Yeonjun telah dipulangkan dan saat ini semuanya memutuskan untuk tidak ke apartemen sementara. Taehyung lah yang meminta untuk kedua bersaudara Choi itu pulang ke mansion, sekalian dengan Beomgyu yang ada disana. Soobin dan Arin juga kebetulan telah berada di mansion duluan.
Taehyung menuntun Yeonjun untuk turun dari mobil menuju ke kamar yang biasanya ditempati oleh para Choi bersaudara itu. Tidak heran bagaimana tulusnya seorang Kang Taehyung mendirikan mansion ini demi anaknya dan juga sangat menyayangi Choi bersaudara yang sudah ia anggap sebagai anak kandungnya sama seperti Taehyun.
Cklek
Yeonjun menyapukan pandangannya ke arah tempat tidur monoton di kamar yang sejak dulu menjadi tempat tidurnya paling nyaman selain di tempat kerjanya. Mengingat masa lalu membuat dirinya menjadikan seseorang yang sangatlah pasrah dan juga lemah. Yeonjun yang dulu bukanlah laki-laki yang sangat kuat seperti pada umumnya, mengingat dirinya bekerja juga untuk kedua adiknya itu sangatlah membuat dirinya sesak seketika.
Kebahagiaannya dulu hanya untuk mempertaruhkan dirinya sendiri demi kedua adiknya, hingga dirinya bertemu dengan Taehyun yang secara kebetulan bersahabat dengan adik bungsunya. Saat itu juga Yeonjun bersyukur karena keluarga Taehyun begitu sangat menayangi dirinya seperti orang tua pada umumnya.
"Jun!"
Panggilan Taehyung membuat Yeonjun tersentak kaget dan menatap Taehyung yang menghela nafasnya pelan menatap ke arahnya itu.
"Kamu tidur aja, papa mau urus Beomie dulu di kamarnya." Pamit Taehyung sedikit mengusap kepala Yeonjun.
Sepeninggalan Taehyung, Yeonjun tidak menutup matanya ataupun tidur seperti apa yang diperintahkan oleh Taehyung kepada dirinya. Yeonjun lebih memilih untuk menatap kosong ke arah balkon yang tertutup itu dan menampilkan cahaya malam sedikit oleh bulan, suasana yang sedikit tenang namun menyesakkan dalam dirinya.
Jika diingat, Yeonjun sangatlah kakak yang payah sekali. Sejak dulu hingga sekarang, masih saja tidak bisa menjaga Beomgyu dengan baik. Sejak dulu, selalu Beomgyu yang mendapatkan rasa sakit itu, ras sakit yang bahkan membawa rasa trauma dalam diri Beomgyu namun ditutupi dengan sendirinya.
Tes
"Gyu, kenapa kamu sembunyiin semuanya?"
Yeonjun tahu, karena dirinya pernah melihat tulisan tangan Beomgyu di buku tulis yang dulu pernah tak sengaja ia lihat dan baca. Yeonjun tahu bahwa adik bungsunya itu memiliki penyakit Leukemia yang sama seperti ibundanya.
"Sakit banget ya, Gyu?" Lirih Yeonjun lalu memilih untuk menyandarkan dirinya duduk bersandar di tempat tidur.
"Seharusnya kakak sejak dulu ngelakuin ini ke kamu, Gyu."
"Kakak nggak bakalan bikin kamu sakit lagi, sekarang giliran kakak yang berjuang buat kamu."
Tbc.
Hehe, ada apanih kira-kira?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of The Light [END]
Novela JuvenilTuhan tahu itu, semua rasa yang terbalut asa yang tak utuh. Bahkan sejumlah angin meresap nyaman melewati celah kalbu yang ada dan selalu membantu dalam setiap nyawanya. Katanya, senja itu sempurna. Katanya, mereka itu bahagia. Katanya, semua kes...