TDOTL : CHAPTER 10

1.6K 298 58
                                    

"Ada beberapa hal yang harus kamu simpen sendiri karena seisi bumi gak ada yg bisa mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada beberapa hal yang harus kamu simpen sendiri karena seisi bumi gak ada yg bisa mengerti."

*Ayo komen lagi yg banyak
Kalian lucu babiess
('∀`)♡

-αlright?-

Yeonjun mengepalkan tangannya melihat informasi yang baru saja dikirimkan oleh salah satu anak buahnya yang sedang meneliti tentang Beomgyu.

Terpampang jelas disana Daniel sedang mencoba membuat perang diantara dirinya dan juga keluarganya sendiri. Daniel dengan sengaja menyebarkan suatu berita yang tidak masuk akal untuk dicerna pikiran manapun itu.

Beomgyu adalah siswa yang lahir dari seorang jalang.

Tidak pantas untuk hidup.

Perusak rumah tangga orang lain, begitu pun dengan dieinya sendiri.

Yeonjun tahu sekarang mengapa adik bungsunya itu selalu mendapatkan luka baru disetiap sisi tubuhnya. Ini semua ulah berita murahan yang diucapkan oleh Daniel kepada seluruh orang.

"Daniel ... Daniel, lo nggak inget gimana murahannya ibu lo waktu ngerebut ayah gue dari ibu kandung gue? Cih, bajingan."

Tangan Yeonjun mengepal dan mengetikkan sesuatu di layar ponselnya itu. Menghubungi seseorang yang akan membantu dirinya dalam hal ini.

Beomgyu akan baik-baik saja setelah ini.

Dua minggu telah berlalu dan kondisi Beomgyu semakin membaik kedepannya, dengan rengekan yang selalu muncul dari bibirnya itu terkadang membuat Soobin tertawa keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu telah berlalu dan kondisi Beomgyu semakin membaik kedepannya, dengan rengekan yang selalu muncul dari bibirnya itu terkadang membuat Soobin tertawa keras.

Beomgyu yang ceria telah kembali lagi.

"Kak, gue mau sekolah besok."

Ctak

Bukan, bukan Soobin yang melakukan kekerasan kepada Beomgyu. Namun, Yeonjun yang dengan sengaja melemparkan biji buah salak ke kepala Beomgyu pas, membuat Beomgyu otomatis langsung melirik sinis kakak sulungnya itu.

"Apa lo liat-liat gue, Kak. Mana make mata lagi liatnya," ujar Beomgyu lalu dengan rakus makan buah semangka yang telah disajikan Soobin ke arahnya.

Yeonjun memutar bola matanya malas, "Terus lo minta gue ngeliat make apa selain mata hah?"

"Mata kaki kan bisa," jawab Beomgyu dihadiahi lemparan biji lagi dari Yeonjun.

"Kaki gue aja masih kesandung kok kalo jalan, malah disuruh make mata kaki. Mata batin sana sekalian!"

Seperti yang diketahui oleh Soobin, kedua kakak dan adiknya ini jika digabungkan akan menjadikan perkelahian yang nyata bagi keduanya. Bahkan Beomgyu sekarang tengah mengeluarkan lidahnya guna untuk mengejek Yeonjun.

Soobin hanya bisa menghindarkan barang-barang yang mudah pecah dan tajam dari keduanya. Bahkan dirinya rela untuk mempercepat konsul pasiennya hanya untuk menjaga Beomgyu setiap harinya. Selama dua minggu berturut-turut juga, Yeonjun mengerjakan laporan saham perusahaannya di Rumah Sakit.

Dan juga Ryan yang membantunya lewat perusahaan langsung.

"Kak, ya ya ya ... besok gue sekolah, boleh kan?"

Beomgyu mencoba merayu kakak keduanya itu yang nyatanya tetap diberikan gelengan oleh Soobin, bukan apa-apa tapi kondisi Beomgyu masih belum bisa dibilang baik untuk ukuran seseorang yang baru saja melakukan operasi laparotomi.

"Kamu belum pulih, Gyu."

"Maksa lagi malah lo gue homeschooling di apartemen," balas Yeonjun mampu membungkam Beomgyu yang semakin pasrah dengan keadaannya itu.

Namun Beomgyu sepertinya melakukan kesalahan sedikit yang menyebabkan luka operasinya tergoyang sedikit.

"Sshhh," ringis Beomgyu membuat Soobin langsung saja dengan sigap membantu Beomgyu dalam posisinya semula yang berbaring telentang.

Memang pada dasarnya Beomgyu saja yang tidak bisa diam hingga posisinya sampai berbaring menghadap ke kanan dan terkena jahitannya.

"Masih sakit?"

Beomgyu menganggukkan kepalanya membuat Yeonjun yang semula duduk bodoamat itu menjadi berdiri dan berjalan menuju ke arah Beomgyu.

Tangannya mengusap perlahan luka yang terlapisi plester putih itu dengan lembut dan membuat Beomgyu sedikit tenang akan hal itu. Sementara itu Soobin mulai memasukkan suntikan antibiotik yang mendukung kesehatan Beomgyu ke dalam selang infusnya.

Perlahan Beomgyu memejamkan matanya karena lelah beradu argumen dengan Yeonjun sejak pagi dirinya bangun dan membuka mata.

"Soobin mau ngecek pasien di ruangan sebelah ya, Kak. Titip Beomgyu sebentar," pamit Soobin berbisik ke arah Yeonjun yang kini sudah bertukar tempat duduk dengan milik Soobin sebelumnya.

Yeonjun menganggukkan kepalanya dan mulai melanjutkan kegiatannya untuk mengusap perut bagian kanan Beomgyu yang pasca operasi itu.

"Kadang kakak bingung sama kamu Gyu, kenapa ngebiarin rasa sakit itu numpuk di diri kamu? Kenapa nggak coba cerita ke kakak aja?"

"Kakak harap ini terakhir kalinya kamu ada di Rumah Sakit, nggak ada hari selanjutnya lagi."

Tbc.

Beomiee
っ╥╯﹏╰╥c

Beomieeっ╥╯﹏╰╥c

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Darkness of The Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang