Chapter 6

1.9K 286 23
                                    

Selamat membaca (ʘᴗʘ✿)

.

.

.

Levi berlari kearah taman belakang kerajaan tapi sebelum itu Levi ingat jika ia tidak memakai alas kaki jadi terpaksa ia harus kembali untuk mengambil alas kakinya dan memakainya, ia tidak mau mengalami rasa sakit saat di jahit lagi

Sesampainya di taman Levi menendang tumpukan daun kering hingga berserakan, bibirnya sedari tadi merutuki nasib sialnya yang harus menikahi pria berambut pirang tadi

Levi berjongkok netra hitamnya mengamati semut-semut yang berjalan diatas tanah. Tangannya secara tidak sadar mengambil sebuah kerikil dan mengarahkannya di atas semut-semut itu

" Sialan–"

" Walaupun itu hewan kecil tetapi mereka berhak untuk hidup "

" HWAA " Tubuh Levi terjungkal kebelakang saat suara bariton tiba-tiba menginsterupsinya. Levi menoleh kebelakang dan mendapati seorang pemuda memakai tudung kepalanya

' tunggu..bukannya dia '

" Eren?! Kau kah itu "

" Ya ini aku "

Levi merangkak mendekatinya, " Kenapa kau bisa sampai ke sini? "

" Kau tahu penjaga di kerajaan ini sangat ketat bagaimana mungkin kau bisa dengan mudah berada disini " lanjutnya

Eren mendengus, " Jika aku cerita kau tidak akan percaya "

" Tidak. Aku berusaha untuk percaya "

" Semakin lama kau juga akan tahu " Eren membaringkan tubuhnya di rerumputan. Levi memeluk kedua lututnya disamping pemuda itu

" Benarkah.. " Levi melirik Eren akhirnya ia bisa bertemu dengan pemuda itu meskipun kedatangannya sangat mencurigakan. Hei bagaimana bisa pemuda itu tiba-tiba berada dibelakangnya

" Aku melihatmu tadi, kau terlihat seperti orang gila, ada apa? "

Levi merotasikan matanya, " Tarik kata-kata mu itu. Aku bukan orang gila "

" Oh ya? Akting mu tadi sangat bagus " dengusan geli keluar dari bibirnya. Levi memundurkan tubuhnya kebelakang

" Tunggu- kenapa kau bisa tahu?! "

" Aku mengamati mu dari awal "

' pemuda ini...menakutkan '_Levi tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Eren menyeringai melihatnya ketakutan

" Bercanda "

Imajiner perempatan muncul di pelipis Levi, ia reflek berdiri dari duduknya dengan kasar. Ia pikir jika kedatangan pemuda ini akan membuatnya merasa lebih baik ternyata tidak. Ia semakin dibuat kesal karenanya

" Hei mau pergi ke mana "

" Ke tempat di mana kau tidak akan bisa menemui ku! "

°°°

" Sialan kenapa hari ini semua orang membuatku kesal " ia berjalan dengan langkah yang lebar menuju pohon Wisteria yang berada di belakang kamarnya

" Levi, kau terlihat sangat buruk hari ini " Mikasa yang tidak sengaja melihat Levi dari kejauhan menghentikan jalannya. Levi berhenti di depan Mikasa

" Kenapa bukan kau saja yang menikah sih " gerutu Levi

" Hei.. tiba-tiba bilang seperti itu, ada apa memangnya? "

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang