Chapter 29

1.1K 170 71
                                    

Selamat membaca ⊂((・▽・))⊃

.

.


.

Mikasa menggenggam erat tangan ibunya. Dirinya bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk memeluk ibunya sekali lagi. Isak tangis terdengar dari mereka berdua, bersamaan dengan suara dentuman keras dari arah Kenny berada, sepertinya pertahanan di depan berhasil di kalahkan oleh pasukan Marley

' semua ini salahmu...semua ini–'

" SALAHMU! " teriak Mikasa di depan wajah Levi. Matanya melotot marah menatap Levi yang kebingungan dengan perkataannya

Kedua manik hitam Levi bergetar, " Apa maksudmu? "

" Kau lemah! Kau tidak bisa melindungi Ibu "

" Ada apa denganmu, Aku sudah berusaha untuk melindungi ibu! "

Prajurit yang berada di tengah-tengah mereka mencoba untuk melerai pertengkaran antara kakak dan adik itu

" Tuan muda, Nyonya muda kalian berhentilah bertengkar, kita harus bergegas menuju air terjun pasukan Marley berhasil menerobos kerajaan "

Levi menoleh kebelakang dengan cepat melayangkan tatapan marah," Bagaimana dengan tubuh ibuku! "

" Levi! Mikasa! " Teriak Kenny yang berlari menuju mereka dengan khawatir. Tatapan lega terlihat dari matanya saat mendapati kedua anaknya selamat, tetapi selanjutnya tubuhnya membeku saat melihat tubuh seseorang yang dikenalinya tergeletak di tanah

" K-kuchel? "

Levi dan Mikasa terdiam melihat wajah Kenny yang sangat kacau. Kenny memeluk erat tubuh Kuchel seolah tak mengikhlaskan kepergian sang istri. Hatinya remuk, bukankah tadi Kuchel baru saja memijati bahunya, menarik telinganya seraya memarahinya. Lalu sekarang apakah semua itu tidak akan pernah dirasakannya lagi? Lidah Kenny terasa kelu sekarang hanyalah tubuh dingin Kuchel yang tersisa

" Ayah.. tenanglah, ibu tidak akan bahagia jika melihatmu seperti ini " ucap Mikasa seraya menepuk lembut bahu Kenny

Kenny menarik nafasnya panjang. Tatapannya menajam, ia melirik kearah belakang. Beberapa monster berdatangan menuju kearah mereka

Levi membelalakan matanya, ' Bukankah monster itu Eren yang mengendalikannya? Kenapa mereka ikut menyerang kerajaanku '

" Levi, Mikasa kalian pergilah dulu, "

Ucapan Kenny membuat Levi dan Mikasa sedikit tersentak

" Dan kau yang disana, jika kau mampu kuburlah tubuh istriku di dekat kuil kerajaan " lanjut Kenny kepada sang prajurit

" Saya akan melakukannya Yang mulia! " Ucap sang prajurit dengan tegas

Kenny mengecup lembut dahi istrinya sebelum ia memberikannya pada sang prajurit. Levi menatap tubuh ibunya yang telah pucat. Hatinya terasa tersayat, sangat perih. Levi mati-matian menahan air matanya, ia harus kuat

Tiba-tiba saja monster dan pasukan Marley menyerang mereka bertiga, beruntung sang prajurit tadi telah pergi lebih dulu. Prajurit Paradise segera berdatangan untuk melindungi Kenny, Levi dan juga Mikasa

Kenny menebas kepala sang monster satu-persatu dengan keji. Mikasa juga ikut menyerang pasukan Marley yang akan menebas ayahnya. Levi fokus mengendalikan serigalanya untuk menyerang monster yang berlari mendekat kearah mereka, sesekali ia melayangkan tendangannya pada pasukan Marley yang ingin merusak konsentrasinya

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang