Chapter 36

1.6K 173 73
                                    

Selamat membaca (≧(エ)≦ )

.

.

.

Jean mengecek keadaan sekitarnya, bangunan banyak yang sudah runtuh karena serangan kerajaan Marley. Beberapa pelayan disini berhamburan panik, Jean mendecih kesal

" Oi Jean " teriak seseorang membuat Jean berbalik

" Ah T-tuan " pipinya memanas melihat paras imut yang dimiliki Levi apalagi dengan kimono putih yang besar membuatnya terlihat mungil

" Apa yang kau lihat " ucap dingin seseorang yang muncul dari belakang Levi

" Maaf Yang mulia...saya tidak akan mengulanginya " Jean melirik takut Eren yang menatapnya

" Eren, kita harus menemui anak kita "

" Baiklah "

Levi, Eren dan Jean segera pergi menuju ruang kamar Levi. Mengikuti kedua pasangan dari belakang, Jean mengerutkan alisnya mengamati punggung Eren yang terdapat banyak bekas cakaran dan juga tanda merah di lehernya...tunggu- bahkan ada gigitan dibahunya. Jean melirik Levi, sudah jelas dia pasti memakai kimono milik Eren, kalau dilihat secara teliti cara berjalan Levi sedikit aneh. Oh tidak, pukul Jean sekarang sepertinya ia telah menyimpulkan sesuatu

" Berarti yang kudengar semalam bukan mimpi " gumam Jean pelan. Satu tangannya menutup mulutnya, wajahnya memerah hebat. Mengingat desahan Levi yang terdengar seksi tadi malam, Jean sangat iri pada Rajanya bisa mendengar kapanpun yang dia mau

Sesampainya disana masih ada Mikasa sedang berusaha menenangkan bayi Eric yang menangis kencang. Tanah di sekitarnya tiba-tiba bergetar, suara prajurit di halaman utama juga semakin terdengar keras

Eren mendekati Mikasa yang terkejut akan kehadirannya, " Berikan dia padaku "
Mikasa memberikan bayi Eric kepada Eren dengan wajah memerah, manik hitamnya beberapakali melirik tubuh berotot miliknya, alisnya mengernyit saat melihat begitu banyak bekas cakaran dipunggung Eren

Levi tersenyum kecil, ia berjalan menuju Eren yang menggendong bayi yang terlihat kecil ditangan Eren yang besar

" Namanya Eric, lihat dia hampir mirip denganmu " Ucap Levi lembut

Eren menatap tak percaya bayi mungil digendongnya. Hatinya menghangat dan berbunga melihat buah hatinya, ia melihat wajah putranya yang membuka matanya dan menatapnya, Eric tertawa seakan tahu kehadiran sang ayah. Eren terkekeh geli ia perlahan menyentuh rambut cokelatnya lalu mencium dahinya lembut

Duarr

Suara dentuman keras membuat mereka mengalihkan perhatian. Eren segera mengambil bayi Illianna kedalam gendongannya bersama bayi Eric sedangkan Levi membawa bayi Edguard

" Gawat! Serangan mereka semakin brutal " Mikasa menjauhi jendela

" Kita harus bergegas keluar dari sini sebelum runtuh! " Jean menghancurkan sebuah pecahan tembok yang akan menghantam Mikasa

" Ayo bergegas keluar! "

Mikasa dan Jean telah lebih dulu keluar. Levi menghentikan Eren lalu membisikkan sesuatu yang membuat sang suami sangat terkejut, namun tatapannya kembali rileks

" Aku akan menemanimu "

Levi tersenyum, " Terserah kau, lagipula aku tak bisa menghentikan keinginanmu "

.

.

.

" Marley sialan! Apa mau kalian " teriak Kenny. Ia dan jenderal telah menyusun strategi untuk melancarkan sebuah serangan balas dendam

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang