Chapter 30

1.2K 162 58
                                    

Selamat membaca ╰(^3^)╯

.

.

.


" Eren...aku sangat takut " Suara Levi bergetar kedua tangannya meremat kimono Eren

" Anak kita baik-baik saja Levi, aku tak akan membiarkan hal buruk terjadi " ucap Eren menenangkannya

" Mikasa! " Kenny berlari mendekati Mikasa setelah berhasil mengalahkan pasukan Marley yang bernama Reiner

Kenny memegang kedua bahu Mikasa yang sedang menangis ketakutan. Tatapannya sedari tadi menuju ke satu titik, Kenny segera melihat apa yang dilihatnya. Ia melihat Levi yang terduduk ditanah sedang dipeluk oleh seorang pria, tunggu pria itu tak asing baginya

Wajah Kenny seketika menghitam, nafasnya memburu, matanya melebar merah setelah berhasil mengingat siapa pria itu

" Menjauhlah dari putraku! " Teriakan Kenny membuat Levi beserta Eren terkejut dan segera menoleh kepadanya

Levi tersentak kaget saat ayahnya telah menarik kerah Eren dan meninju wajahnya

" Ayah Hentikan! "

" Mengapa kau dekat dengannya? Levi, kau tahu dia adalah Raja monster yang sering ayah ceritakan dulu! Mengapa dia masih hidup " Kenny kembali meninju wajah Eren yang hanya diam tak berekspresi

" Eren bukanlah orang jahat! Eren selalu melindungiku " Levi berusaha menarik tubuh Eren dari genggaman sang ayah yang sedang murka

Kenny mendecih, " Sekalinya monster tetaplah monster "

Sebuah cambuk petir keluar dari tangan kanan Kenny, cahaya petir biru berubah menjadi hitam. Semakin gelap warna yang dihasilkan cambuk petir maka akan semakin berbahaya efeknya

" Apa dia yang menandaimu? Tak akan kumaafkan "

" Hentikan! "

Cambuk petir melayang kearah tubuh Eren tinggal sedikit lagi cambuk itu mengenai kulitnya namun sebuah bola api terlempar tepat di cambuk itu

Levi menahan nafasnya, bukankah tadi terlambat sedikit saja akan mengenai Eren. Helaan nafas lega keluar dari bibirnya

" Sialan " desis Kenny

" Kau hampir terlambat, Jean " ucapnya datar

" Maaf Yang mulia tadi ada sedikit kendala untuk kesini " ucap Jean, ia mendaratkan tubuhnya tepat disamping Eren lalu melirik Levi dan memberinya senyuman genit

" Oh sekarang kau memanggil bawahanmu untuk melawanku " Kenny berkata dengan remeh. Cambuk petir kembali muncul di tangan kanannya

Saat Jean akan berbicara Eren menyelanya, " Bukan. Ada seseorang yang harus kami kalahkan "

" Apa maksudmu, bukankah kau yang menyuruh para monster untuk menyerang kami " Kenny melangkah ke depan

" Mereka tak menyerang Marley, dapat di simpulkan kau berpihak padanya, bukan? " Lanjutnya

Tatapan Eren menajam, " Tidak. Mereka bukan monsterku, mereka adalah manusia yang dijadikan sebagai monster "

Perkataan Eren membuat Levi yang sedaritadi menyimak sangat terkejut. Kenny menghentikan langkahnya lalu menatap Eren bingung

" Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, kita harus membunuh Zeke " Sela Eren seolah mengetahui apa yang akan diucapkan Kenny

Tiba-tiba saja Eren merasa sebuah katana melayang dari belakangnya, Eren menghalau serangannya dengan mudah. Ia membalikkan badannya

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang