Chapter 21

1.6K 198 53
                                    

Selamat membaca乁[ ◕ ᴥ ◕ ]ㄏ

.

.

.

Levi sedaritadi mengelilingi Kerajaan yang sangat luas itu hanya untuk mencari keberadaan Eren seorang, dan sekarang ia malah berakhir tersesat di lorong yang berliku-liku seperti di labirin untung saja seorang pria berambut pirang terlihat tengah berjalan kearahnya

" Hei kau, aku butuh bantuan mu " teriak Levi, pria itu terlihat bingung sebentar lalu tersenyum menyadari siapa yang memanggilnya itu

" Ah anda adalah tuan yang bersama Yang mulia ya, kenapa anda bisa sampai disini? " tanyanya

' bukankah itu pria yang ketakutan tadi '_batin Levi

Levi menahan rasa kesalnya, " Yang mulia mu itu menghilang begitu saja saat aku sedang berganti baju. Dia membuatku harus mencarinya hingga aku berada disini, dan tersesat "

" Ha..ha..Yang mulia memang selalu seperti itu, bagaimana kalau saya antar anda " tawarnya, seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" Baiklah, kalau bisa antar aku untuk melihat bunga shibazakura lagi "

" Dengan senang hati, tuan "

Mereka mulai beranjak pergi dari lorong itu, netra hitam Levi sedaritadi melirik tengkorak yang terpajang di dinding lorong yang membuatnya merasa merinding, ia sedikit menggeser tubuhnya menjauh agar tidak terlalu dekat dengan tengkorak itu lalu menoleh ke arah pria di sampingnya

" Siapa namamu? "

" Nama saya Armin arlert, panggil saja saya Armin, tuan. Saya adalah asisten Yang mulia Raja " ucapnya seraya tersenyum ramah

Levi mengangguk-angguk, " Armin, lorong ini..mengapa seperti labirin? "

" Ah lorong ini memang sengaja dibuat seperti labirin yang bertujuan untuk membuat musuh bingung saat melewatinya dan hal itu akan mempermudah kami untuk menyerangnya "

Levi terkejut, " Di sini juga ada musuh? "

" Tentu saja. Dimanapun pasti ada orang jahat, sudah banyak kasus disini yang ingin membunuh raja kami tapi mereka berakhir tersesat di lorong ini "

Seketika tubuh Levi bergidik ngeri, untung saja ia bertemu dengan pria itu jika tidak sudah dipastikan ia akan tersesat dilorong itu sampai mati kelaparan

Armin menoleh kepada Levi dan menatapnya dengan lekat, " Tuan, anda memiliki bau yang unik. Apakah anda adalah Keturunan dari dewa? "

" Bagaimana kau tahu?? "

" Saya sering membaca beberapa buku yang menjelaskan tentang hal itu. Dan apakah itu dewa Bulan? "

" Ya, kau benar "

" Lain kali tuan jangan berkeliaran sendiri, di sini belum tentu aman karena aroma anda bisa memanggil monster yang berbahaya yang ingin meminum darahmu "

" Tapi sepertinya Yang mulia tidak akan membiarkan itu terjadi " lanjutnya yang membuat Levi mengkerutkan dahinya. Armin tersenyum geli melihat eskpresinya

" Kita sampai tuan "

.

.

.

" Brengsek " Eren melepaskan jubahnya dengan kasar dan membakarnya, ia muncul di singgasananya lalu berjalan menuju kamar untuk menemui Levi. Harinya terasa suram setelah bertemu dengan wanita itu, dengan rasa jengkel ia membuka pintu kamarnya

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang