Chapter 2

2.5K 323 34
                                    

Selamat membaca ( ꈍᴗꈍ)

.

.

.

Levi berlari kecil menuju gerbang terlihat para pelayan sedikit kewalahan mengejarnya. Levi melepaskan alas kakinya entah kenapa ia lebih suka tidak memakainya, sebelum melanjutkan larinya ia menoleh kebelakang dan terkikik geli melihat pelayan yang mengejarnya

" Tuan Muda anda akan pergi kemana " teriak Pelayan dari kejauhan

" Jangan mengejarku! Aku hanya ingin berkeliling " Levi menjulurkan lidahnya kearah pelayan lalu segera beranjak pergi

Sesampainya di gerbang istana Levi mendecih kesal karena banyaknya penjaga yang berbaris terpaksa ia harus berputar balik mencari cara agar bisa keluar, pandangannya tertuju pada sebuah tembok batu bata tanpa pikir panjang Levi segera memanjatnya, jangan remehkan kemampuannya ia sering memanjat pohon sewaktu kecil jadi masalah seperti ini sangatlah mudah

Levi mendaratkan tubuhnya ke tanah dan merapikan kimono nya agar tidak berantakan. Netra hitamnya melihat ke depan, raut wajah bahagianya seketika muncul sudah lama ia tidak keluar dari istananya untuk melihat aktivitas rakyat biasa. Terakhir kalinya ia keluar dari istana adalah pada waktu berumur 9 tahun bersama ibunya untuk sebuah keperluan yang penting

" Sudah semakin banyak orang saja disini " gumam Levi, ia berjalan perlahan memasuki perkotaan Paradise. Disana terdapat banyak penjual makanan dan minuman berjejer dengan rapi, banyak juga orang-orang berlalu lalang dengan tergesa-gesa

Levi tersenyum lebar tapi ia tutupi dengan tangannya, bahaya kalau ada yang melihat senyumannya. Kakinya yang polos segera berlari kecil melihat-lihat bangunan di sekitarnya

" Tuan Muda.." Tak sedikit warga disini yang mengenalnya setiap ia berjalan pasti ada yang menyambutnya, karena warga di perkotaan tahu jika ada bau harum yang sangat memikat berarti itu adalah Tuan Muda

Sebuah pedagang permen gulali segera ia hampiri kilatan cahaya muncul di kedua matanya. Pedagang itu tersenyum lembut kearahnya

" Selamat siang Tuan Muda...anda ingin membeli apa dari hamba yang rendah ini " pedagang itu membungkukkan badannya

" Tidak usah sopan begitu, ah aku hanya ingin membeli permen ini " tunjuknya pada permen yang bentuknya kucing. Pedagang itu segera mengambilkan apa yang dipilih oleh Levi

" Silahkan Tuan Muda.." Levi menerima permen itu dengan bahagia. Tangannya meraba-raba bajunya untuk mengambil uangnya. oh tidak! Bukannya ia sama sekali tidak membawa uang, tadi ia langsung kabur begitu saja setelah keluar dari ruangan kaisar

Levi menggaruk pipinya dengan canggung lalu menatap kearah pedagang yang masih setia tersenyum

' aduh bagaimana ini...aku tidak bawa uang '_batin Levi

" Ano...i-itu.."

" Biar aku saja yang membayarnya " suara bariton mengalihkan perhatian Levi, ia menatap pemuda disampingnya yang memberi uang kepada pedagang itu. Levi tidak bisa melihat wajah pemuda itu dengan jelas karena dia menutupi wajahnya menggunakan tudung kepala

" Terimakasih banyak " ucap Levi

Pemuda itu diam tak menjawab langsung berbalik pergi begitu saja, Levi merenggut kesal karena sikap pemuda itu. Dengan penasaran Levi mengikuti pemuda itu dari belakang

' kenapa dia menuju ke hutan?' ia memakan permennya dengan santai dan melihat pemuda itu yang tetap berjalan, apa dia tidak menyadari kalau ia mengikutinya?

" Kenapa kau mengikutiku? " Tanya pemuda itu

" Huh, kenapa kau baru menanyaiku sekarang " Levi berlari mendekati pemuda itu, berada di depannya lalu membungkukkan tubuhnya untuk mengintip wajahnya

" Apa yang kau lakukan "

" Hanya penasaran dengan wajahmu "

Pemuda itu menyingkirkan kan Levi, " Minggir kau menghalangi jalanku "

Levi mengerucutkan bibirnya, " Kalau begitu setidaknya beritahu aku namamu Tuan "

" Namaku Eren "

" Eren? Marga? Kau berasal darimana? Kenapa bajumu sangat lusuh? Apa kau tak memiliki tempat tinggal? "

Pemuda yang bernama Eren itu berhenti dan menolehkan sedikit kepalanya, " Diamlah kau cerewet "

Levi menghela nafasnya, permen gulali nya telah habis segera ia buang batangnya dan menyusul pemuda yang masih berjalan memasuki hutan

" Sepertinya kau seorang penggembara..dilihat seberapa hafalnya kau dengan jalan ini, dan juga err penampilan mu itu " ucap Levi seraya melirik Eren

" Apa kau tidak takut aku berniat jahat padamu? "

" Kalau dilihat-lihat kau bukanlah orang yang jahat- haa?! "

Levi memekik kaget saat tiba-tiba tubuhnya telah didorong dan terbentur di batang pohon. Levi mengarahkan tatapannya ke atas untuk melihatnya

" Kau tidak bisa asal memutuskan jika orang itu baik, asal kau tahu aku tidak sebaik apa yang kau bilang " Eren mendekatkan hidungnya ke leher Levi dan mengendus bau harum yang keluar darinya

" Dan baumu ini sangatlah memikat, bagaimana jika aku memperkosamu disini? " Jantung Levi berdetak cepat sekarang ia merasa takut dengan pemuda itu

" Sayangnya aku tidak ingin melakukannya sekarang " Eren menjauhkan tubuhnya dari Levi lalu menatap lekat pada tubuhnya. Levi mengelus dadanya dengan lega

" Dimana alas kakimu? " Tanya Eren

" Aku buang " Tanpa melihat ke bawah Levi melangkahkan kakinya tidak mengetahui jika ada serpihan kaca di bawahnya

" Hati-hati ada ka-"

" AKHHH "

"...ca"

.

.

.

TBC

Malming gini enaknya ngapain yaa ngelanjutin nonton Moriarty kalii ya, Haha aku lagi salfok ama ship Sherliam ituu cocok banget dah mereka berdua

Oh iya jangan lupa vote dan komeen

Sankyuu~

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang