Selamat membaca (^∇^)ノ♪
.
.
.
Levi telah memakan habis apel pemberian Eren saat ini ia merasa bosan karena sedari tadi mereka hanya diam tak memiliki topik pembicaraan untuk di bahas. Ia melirik Eren yang hanya menatap lurus ke depan tak bergeming sedikitpun
' apa dia tidak merasa pegal hanya diam seperti patung '_batin Levi
Terdapat tangkai kayu yang tergeletak di rumput Levi segera mengambilnya untuk digunakan sebagai alat untuk melukis di tanah daripada ia bosan tak tahu harus apa lebih baik melukis di tanah atau membuat lubang tak masalah bukan
" Hei kau.."
Levi sedikit tersentak, " Ah kau mengagetkanku, ada apa? "
" Bagaimana jika yang kau lihat ternyata bukan seperti yang kau inginkan " tatapan lekat ia layangkan ke Levi yang menatapnya heran
" Lihat apa maksudmu? "
" Wajahku "
Levi menunduk menatap tangkai yang dipegangnya, " Kau tahu..aku sering berpikir jika semua orang pasti akan melihat seorang dari penampilannya terlebih dahulu jarang sekali mereka melihat dari sifat seseorang itu.."
Eren mengerutkan alisnya saat Levi berhenti berbicara. Tangkai kayu yang dibawa oleh Levi dibuang ke samping begitu saja lalu dia berjalan mendekatinya dan berjongkok berhadapan dengannya
" Aku tidak ingin berbohong. Kemarin dan kemarinnya aku selalu bertanya-tanya apakah wajahmu buruk atau tidak, dan aku tersadar mengapa aku memikirkan hal seperti itu? Bukankah yang terpenting adalah sifat seseorang itu, bukan penampilannya? Jadi sekarang aku tidak akan mempersalahkannya jika kau berwajah buruk "
Eren mendengus geli, " Kata-katamu sangat jelek "
Diejek seperti itu Levi merasa tidak terima ia menggeram marah lalu menoleh ke kanan kiri untuk mencari sisa apel yang telah dimakannya setelah menemukannya ia lalu melemparkan sisa apel itu kearah Eren
" Apa kau bodoh, hal sekecil ini tak akan melukai ku " Eren menangkap sisa apel itu dengan mudah dan menatap Levi dengan remeh
Levi mengerucutkan bibirnya, " Aku tahu kalau apa yang kukatakan itu sangat jelek! Asal kau tahu aku bukanlah seorang yang pandai membuat kata-kata yang indah "
" Mendekatlah " Raut wajah bingung terlihat jelas di wajah Levi. Eren melihat ekspresi itu menghela nafas dan menyuruhnya kembali agar dia mendekatinya
Setelah berada di depan pemuda itu. Levi merasa merinding ketika jari-jari Eren mengelus pipinya dengan perlahan, ia sedikit memundurkan tubuhnya hingga membuat jari-jari itu berhenti mengelus pipinya
" Jadi jawabanmu adalah, kau tetap menerimaku walaupun wajahku itu buruk? "
Levi mengangguk
" Jawablah, menurutmu sekarang bagaimana wajahku ini? "
Pertanyaan itu membuat Levi terkejut dan, malu. Apakah ia harus menjawab jujur pertanyaan yang dilontarkannya?
"...tam "
" Bicaralah yang jelas "
" Tampan! "
Eren menyeringai mendengarnya ia menarik dagu Levi, " Dan apa kau akan menebak sifatku dari penampilanku ini? Apa penampilan ku ini menunjukkan jika aku ini orang yang baik? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall [ EreRi ]
Fanfiction[ Completed ] . . . Levi Ackerman, dia adalah seorang keturunan Dewa berparas tampan dan juga cantik. Setiap langkahnya menebarkan harum yang sangat memikat. Namun di balik itu, kekuatan yang sebenarnya masih belum diketahui Dan pertemuannya dengan...