Selamat membaca (。◕‿◕。)➜
.
.
.
Levi berlari dengan cepat nafasnya terengah-engah akibat rasa lelah, panik, dan khawatir. Pikirannya hanya tertuju pada pria yang akhir-akhir ini selalu ada dipikirannya, ia sangat khawatir dengan keadaannya mengingat adanya suara dentuman yang berasal dari sana
' Eren sebentar lagi aku akan sampai '
Tinggal beberapa langkah lagi Levi akan sampai, ia mempercepat larinya
" Erenn apa yang ter–Ehh!! " Levi berhenti, wajahnya berkedut melihat keadaan rumah yang tak lagi berbentuk, padahal ia hanya pergi tidak lama tapi rumah tersebut telah terbakar, roboh dan hancur menyisakan pemuda brunette yang terdiam diri di tengah kobaran api yang mengelilinginya
Levi berdecak kesal, " Apa yang dilakukan si bodoh itu "
Levi mengambil nafasnya dengan panjang untuk menghilangkan rasa takut akibat trauma yang masih melekat, setelah itu ia segera mendekati api itu memikirkan berbagai cara untuk memadamkan api. Levi melepas kain luar kimononya lalu ia menaruhnya di api yang berada di depannya dan beberapakali diinjaknya agar padam, api berhasil dipadamkan tetapi tidak semuanya setidaknya itu bisa untuk dilewatinya
" Eren! Jangan berdiam diri di sini ayo cepat keluar " ia menarik tangan Eren, matanya melebar saat api semakin membesar sebelum jalan yang ia buat tertutup oleh api ia mendorong tubuh Eren agar keluar terlebih dahulu
Eren tersadar dari lamunannya, " Kau?! "
Di tengah kobaran api yang membesar Levi berusaha menekan rasa paniknya, manik hitamnya tak sengaja melihat bunga shibazakura yang terjatuh di tanah, ia mengambilnya
' Apakah Eren yang membuat ini... cantik ' seutas senyuman terukir di bibir indahnya, ia memeluk bunga itu di dadanya
" Eren jangan khawatirkan aku! Kesalahan di masa lalu mu itu aku telah memaafkanmu, sekarang kau tak usah merasa bersalah lagi padaku! Dan kejadian tadi itu juga bukan salahmu, itu karena efek racun jadi kau juga tak perlu memikirkan kesalahanmu..." Air mata keluar dari pelupuk matanya seiring api yang mendekat, ia tak memiliki banyak waktu
"...Aku akui aku tidak bisa membencimu! Apapun itu kesalahanmu walaupun kau yang membuatku trauma, aku tetap tak bisa menyalahkan mu! Andai aku masih bisa bertahan hidup aku akan menghilangkan rasa traumaku untukmu! Karena aku..karena aku!...hiks "
"...menyukaimu "
Eren terhenyak mendengar semua kalimat yang diucapkannya. Hatinya bergetar, ternyata di dunia kejam ini masih ada orang yang benar-benar berhati lembut. Bagaimana bisa pria itu yang telah dua kali diperkosa oleh dirinya tak membencinya sedikitpun. Eren menatap tajam Levi, tanpa pikir panjang ia menggigit lengannya sendiri sebuah petir menyambar ke tubuhnya dan sedetik kemudian tubuhnya telah berubah menjadi monster
" Ibu, ayah maafkan aku karena aku tak bisa bertemu dengan kalian dan juga Mikasa aku yakin kau pasti di suruh ayah untuk mencari ku, maafkan aku selalu merepotkan mu " gumamnya seraya memeluk erat bunga shibazakura. Ia memejamkan matanya saat api sedikit lagi menyentuh kulitnya
Blarrr
Levi membelalakan matanya saat merasa tubuhnya diangkat oleh genggaman yang besar. Ia semakin terkejut menyadari telah di angkat oleh monster menjauhi kobaran api itu
' monster tampan..' bukannya takut, ia malah terpesona akan bentuk monster tersebut. Lagipula bentuk monster didepannya berbeda dengan monster lainnya yang buruk rupa dan abnormal
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall [ EreRi ]
Fanfiction[ Completed ] . . . Levi Ackerman, dia adalah seorang keturunan Dewa berparas tampan dan juga cantik. Setiap langkahnya menebarkan harum yang sangat memikat. Namun di balik itu, kekuatan yang sebenarnya masih belum diketahui Dan pertemuannya dengan...