Chapter 17

2K 227 34
                                    

Selamat membaca (╥﹏╥)

.

.

.


Di Kerajaan Paradise yang awalnya sangat damai dan tentram kini telah di porak porandakan oleh beberapa monster yang menyerang warga bahkan ada beberapa yang telah menjadi santapan lezat untuk monster

" Semua yang selamat ikuti aku! " Teriak prajurit kepada warga yang sangat ketakutan. Setelah itu prajurit tersebut berlari menunjukkan tempat evakuasi yang langsung diikuti oleh beberapa warga yang telah menemukan secercah harapan agar selamat

" Nyonya Muda, Monster itu semakin tak terkendali" ucap sang Jenderal

Mikasa menatapnya tajam, " Jangan memanggilku dengan sebutan itu "

" B-baiklah "

" Beberapa jebakan dan perangkap telah dipersiapkan, lebih baik kita pancing beberapa monster itu agar menuju ke perangkap kita " lanjutnya

Mikasa mengangguk pelan dan langsung melenggang pergi meninggalkan sang jenderal yang kembali berfokus pada rencananya. Mikasa mengeluarkan katananya, mata hitamnya menatap benci monster yang sedang menikmati sepotong tubuh manusia, tanpa aba-aba Mikasa langsung menebas kepalanya hingga lepas

" Cih " beberapa monster berdatangan menuju Mikasa, tanpa rasa takut Mikasa menebas satu persatu monster itu dengan kejam

" Enyahlah sial–" Mikasa membelalakan matanya, katananya berhenti di tengah udara. Apa itu tadi? Apa ia salah lihat? Monster itu mengeluarkan air mata saat menatapnya. Bukankah monster itu tidak berakal dan berperasaan, lalu bagaimana mungkin mereka menangis

" Kau-?! Bagaimana bisa "

Crashh

Seseorang telah menebas kepala monster tersebut
" Mikasa! Ada apa denganmu? Monster ini bisa memakan mu " ucap seseorang dengan nada kesal

Mikasa menoleh padanya dengan kaku, " Annie..monster itu bisa menangis "

.

.

.

Ceklek

" Akhirnya kau telah sadar, aku membawakanmu–"

" Jangan mendekat! "

Eren tersentak kebelakang, tatapannya menyendu saat melihat Levi yang ketakutan, rasa bersalah seketika memuncak pada dirinya. Ia perlahan mendekati Levi

" Aku..aku menyesal "

" Apa kau tuli? Kubilang jangan mendekat! " Dengan terpaksa Eren berhenti melangkah ditengah jalan. Tangan satunya meremat sesuatu yang ia bawa di balik punggungnya

" Kau--menyebalkan, aku sangat membencimu " Levi dengan tubuh yang sedikit gemetar beranjak dari kasurnya. Ia menatap tajam Eren

" Ternyata dulu itu adalah perbuatanmu! Aku tidak menyangkanya ku kira kau orang yang baik...memang benar apa yang kau katakan. Seharusnya aku tidak percaya pada seseorang melalui penampilannya, aku sangat menyesal mempercayaimu! " Setelah mengeluarkan kata-kata itu Levi melenggang pergi begitu saja

" Jangan pergi–"

" Jangan berani menyusulku atau kau akan menemukanku dalam keadaan tak bernyawa " ucapnya dengan nada dingin

Deg

Eren melebarkan matanya, rangkaian bunga shibazakura yang telah ia buat terjatuh begitu saja dari genggamannya. Mengapa menjadi begini, apakah dia telah mengingat masa lalunya, mengingat perbuatan dosa yang telah ia lakukan padanya yang merupakan orang yang seharusnya dijaga kesuciannya

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang