Selamat membaca o((*^▽^*))o
.
.
.
Di pagi hari yang cerah. Suara burung berkicau di dekat jendela membangunkan seorang pria Brunette yang memeluk pria yang lebih kecil darinya
Emeraldnya menatap keindahan didepannya. Wajah tidur Levi yang tenang membuat hatinya menghangat, ia mengelus lembut bibir bengkaknya. Levi pasti kelelahan akibat dirinya yang terlalu berlebihan saat melakukan aktivitas malamnya. Ia mengamati tubuh Levi yang penuh dengan bercak-bercak merah dan bekas gigitan, dan juga mata Levi yang sembab
" Sayang...bangun " tangan Eren mengelus dahi istrinya. Seketika usapannya berhenti
" Kau demam?! " ucap Eren panik membuat Levi sedikit terbangun
" Ngh Eren..tubuhku tidak enak, buatkan sarapan untuk anak-anak " ucap Levi dengan serak. Ia kembali menutup matanya
" Tubuhmu sangat panas. Ck pasti aku terlalu berlebihan " rutuk Eren
Nafas Levi terengah-engah dan wajahnya berubah merah. Eren segera memakaikan kimono pada Levi dan berlari ke kamar mandi untuk membasahi kain. Ia menaruh kain yang basah didahi Levi
" Kau beristirahatlah, maafkan aku " kecup Eren dikedua pipi Levi
Tok
Tok
" Ayahh bukakan pintunya aku ingin masuk " teriak Eric
Eren kelabakan karena dirinya belum memakai kimononya. Ia berlari menuju lemari pakaiannya dan langsung memakai kimono berwarna hitam
Ceklek
" Ah Ayah, aku dan Edguard ingin melihat ibu. Kemarin ibu menyuruh kami berdua untuk menemaninya memetik buah persik "
Eren meringis mendengarnya, kedua tangannya memegang pundak masing-masing putranya. Edguard dan Eric menatap bingung ayahnya
" Ibu kalian sedang sakit jadi dia harus beristirahat dengan cukup "
" Apa?! Ibu sakit? " Edguard melenggang masuk untuk melihat kondisi ibunya. Matanya melebar saat Levi terbaring lemah dikasur, ia mendekati ibunya
" Ibu..." Lirihnya
" Tenanglah Ed, ibu hanya demam pasti sembuh " hibur Eric dibelakangnya lalu munculah Eren yang membawa racikan obat dari tabib pelayan
Eren mengarahkan bibir cangkir ke mulut Levi. Tapi sang empu menolak untuk membuka bibirnya. Eren berdecak kesal, ia melirik putranya
" Tutup mata kalian " Edguard dan Eric segera menutup mata dengan rapat
Eren meminum semua cairan obatnya lalu mendekatkan bibirnya pada bibir Levi. Menyalurkan cairan obat ke mulutnya. Eren melepaskan tautan bibirnya
" Sekarang bukalah tak apa "
" Eric kenapa kau tak mengajakku ke sini " Lili berkata dengan sebal. Matanya melebar saat melihat ibunya
" Ibu sakit? "
" Ibu mengalami demam " jelas Eric seraya mengusap punggung Edguard yang terlihat sedih
" Ayah, kalau begitu ayo buatkan sarapan untuk ibu " usul Illiana
" Ide bagus Lili " Eren mengusap lembut rambut hitam putrinya. Lili memeluk ayahnya dengan erat lalu beralih mencium pipi ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall [ EreRi ]
Fanfiction[ Completed ] . . . Levi Ackerman, dia adalah seorang keturunan Dewa berparas tampan dan juga cantik. Setiap langkahnya menebarkan harum yang sangat memikat. Namun di balik itu, kekuatan yang sebenarnya masih belum diketahui Dan pertemuannya dengan...