Selamat membaca ლ(´ ❥ 'ლ)
.
.
.
Eren meneguk ludahnya kasar. Emeraldnya mengamati Levi yang mulai melepas celana dalamnya sendiri. Lalu tangan pucatnya melorotkan celana Eren sampai ke lutut dan tak lupa juga melepas celana dalamnya, menampilkan kebanggaan sang suami
" Levi? " panggil Eren dengan serak, menahan nafsu yang membuncah
" Apa " Levi mulai memasukkan miliknya Eren ke dalam mulutnya, memasukkannya sampai menyentuh tenggorokannya, hampir saja membuatnya tersedak
" Hentikan..khh " Eren memejamkan matanya saat Levi mulai menggerakan kepalanya keatas dan kebawah lidahnya menggoda miliknya didalam sana
Levi mulai merasakan rahangnya kesakitan karena ukuran suaminya yang besar, jadi ia mempercepat gerakannya agar Eren cepat mengeluarkan cairannya
" Ah..Levi " desah Eren saat ejakulasi. Ia menahan nafas saat melihat wajah Levi yang menggoda, cairan putih disekitar mulutnya, pipi yang merah, bibir merah merekah sedikit terbuka dan tatapan sayunya. Sial
Levi duduk di pangkuan Eren, memposisikan milik suaminya pada lubang kecilnya. Eren mengerutkan keningnya saat melihatnya, rasanya ingin memasukkan langsung pada lubang istrinya. Nafas Levi terengah-engah saat bagian kepala berhasil masuk
" Ahh..aku t-tidak pernah memasukkannya nghh...sendiri rasanya s-sakit " rintihnya. Levi masih berusaha mendorong pantatnya ke bawah agar milik Eren bisa masuk sepenuhnya. Melihat Levi yang masih kesusahan, Eren menyuruhnya untuk mendekatinya. Levi menurut, ia mendekati suaminya
" Ahhhhhhh " Levi mendesah panjang saat miliknya memasuki lubangnya dengan sekali hentak. Levi dengan lemas mulai menciumi bibir Eren, lalu turun ke lehernya membuat beberapa kissmark sebagai peringatan untuk para jalang itu. Levi mengusap sensual dada bidang Eren lalu memberi gigitan pada bahu Eren
" Ughh " Eren mendongak keatas saat pinggul Levi mulai bergerak, menelan miliknya, dinding ketat milik Levi memijatnya...sangat hangat, hingga membuat Eren pusing dan hilang kendali, ia ikut menggerakkan pinggulnya beriringan dengan Levi
" Ahh..ahhh..ahhhh...ughh " desah Levi. Ia mengelus perutnya yang terasa panas, tak hanya perutnya yang panas tetapi lubangnya juga sangat panas
" Shhh...ahhh!...nghh!...ahhhh "
Mata Eren memerah, ia menggeram rendah. Sepertinya Levi telah membangunkan singa yang tertidur. Eren masih mengamati Levi, menunggu waktu yang tepat
" Ahhh...Ereh...n-nikmath " saliva Levi keluar melalui bibirnya, sangat menggoda. Levi terus menggerakan pinggulnya keatas lalu kebawah berulang kali. Tangan kanannya masih setia mengelus rahang tegas sang suami, dan tangan kirinya berpegangan pada pundaknya
" Levi..khh "
" Ah!...ahh..ahhh...ahh! "
" Ohh..shh..ahhh..Erehh..ugh "
" Erenh...aku..ahhhhh...ak-uhh..an shh hahh..ahh! Keluar-ahhhhhhh "
Levi bergetar hebat saat berejakulasi. Tubuhnya limbung ke depan bersandar pada tubuh Eren, nafasnya terengah-engah dengan tatapan sayunya
Brukk
" Hah?! Eren " pekik Levi saat Eren mendorong tubuhnya sampai terbaring di tanah. Melihat kepala Eren akan terbentur ke tanah Levi reflek menjadikan telapak tangan kanannya sebagai bantalan untuk dahinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall [ EreRi ]
Fanfiction[ Completed ] . . . Levi Ackerman, dia adalah seorang keturunan Dewa berparas tampan dan juga cantik. Setiap langkahnya menebarkan harum yang sangat memikat. Namun di balik itu, kekuatan yang sebenarnya masih belum diketahui Dan pertemuannya dengan...