Chapter 14

1.5K 221 30
                                    

Selamat membaca ᕙ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕗ

.

.

.

Levi membuka matanya perlahan penglihatannya menangkap Eren yang masih tertidur dengan punggung menghadapnya. Levi merenggangkan badannya entah mengapa suasana di pagi hari terasa suram

" Eren..ini sudah pagi, kan? "

Nihil. Tidak ada jawaban

" ..eren? " Firasat Levi menjadi tidak enak. Ia curiga jika terjadi hal yang buruk, tangannya perlahan menepuk bahu Eren

" Eren? Kenapa kau diam saja..apa kau sakit " ucapnya seraya menarik pelan tubuh Eren

Deg

" Grrrr...rhhhh "

Levi melebarkan matanya, ia sangat terkejut di depannya- Eren..telah berubah menjadi monster yang mengerikan bahkan lebih mengerikan dari monster kemarin. Ketakutan Levi semakin menjadi saat Eren mulai membuka mulutnya lebar sampai terdengar suara sobekan mulut. Eren akan memakan Levi

" Ti.. tidak-tidak! Jangan mendekat! "

" Grrrr...raaaarrhhh "

" AAAAARGGGHH " teriaknya seiring dengan penglihatannya yang menggelap

" Hei bangunlah! "

"..aakkhh "

Levi membuka matanya kasar, nafasnya tersengal-sengal dan keringat bercucuran di dahinya. Eren mengelus punggungnya dan memberikannya segelas air putih. Tangan pucat nya bergetar saat memegang gelas itu bahkan saat meminumnya pun airnya berceceran di bajunya

" Ada apa denganmu? Kau bermimpi buruk? "

"..."

" Saat aku keluar, aku terkejut mendengar mu berteriak histeris "

Levi menghela nafasnya, ia melirik lekat wajah Eren. Tubuhnya bergerak mendekatinya, kedua tangannya memegang wajah Eren untuk memastikan bahwa orang ini bukanlah monster yang ada di mimpinya. Levi menghela nafas lega, ia sedikit menjauh dari Eren yang menatapnya heran

" Aku bermimpi buruk "

" Aku tebak pasti tentang monster "

" Benar " Angguknya, ia turun dari ranjang berniat ingin mandi tetapi suara bariton menghentikannya

" Tidak perlu mandi, disini tidak ada air. Jangan bertanya kenapa aku mendapatkan air putih tadi " Eren mendekati Levi ia menarik pelan tubuhnya untuk keluar dari gubuk kecil itu

" Mau kemana..setidaknya kita makan dulu "

" Itu juga tidak perlu, aku harus segera mengantarmu pulang "

" Gunakan saja kemampuan berpindah mu "

Eren berhenti, " Tidak bisa. Ada batasnya untuk melakukannya karena memakan banyak energi "

" Jangan bilang kau kehabisan energi mu karena sering melakukan itu? Apa saat aku bersama Erwin kemarin kau juga menggunakannya "

" Mn benar, maka dari itu kita harus bergegas ke kerajaan mu "

Levi melepaskan genggaman mereka ia berlari kecil merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi langkah pemuda berambut brunette. Eren mengangkat sebelah alisnya 

" Tapi.aku.ingin.makan." ucapnya tak terbantahkan

Eren menghela nafasnya, " Baiklah tapi hanya ini yang ada " ia menengadahkan telapak tangan kirinya, seketika muncul dango sebanyak empat tusukan. Tatapan berbinar dari Levi tak bisa di sembunyikan lagi

Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang