Chapter 12

1.5K 235 18
                                    

Selamat membaca 〜(꒪꒳꒪)〜

.

.

.

" Tuan Muda kuharap anda tidak panik, saya akan berusaha menyelamatkan anda " ucap prajurit tersebut. Levi menganggukkan kepalanya, ia tidak bisa berfikir lagi harus bagaimana sekarang ia hanya bisa bergantung pada prajurit yang ada di belakangnya

" Grrrr " suara geraman monster kembali terdengar

" Tidak mungkin?! Mereka juga ada disini " ucap Levi ia menajamkan pendengarannya kembali

" Kuharap mereka tidak ada disini "

" Tunggu suara ini sangat dekat—"

" RAARGHHHH "

" Ngieekkkk " Kuda hitam itu meringkik keatas saat sang monster tiba-tiba berlari mengarah ke mereka. Levi dan prajurit itu terjatuh ke tanah bersamaan dengan tibanya sang monster tepat di depan mereka

Levi menahan teriakannya, matanya melebar saat ia tepat berada di bawah kaki sang monster yang juga sedang meliriknya. Jantung Levi berdetak cepat, seketika ia merasa pusing

" Tuan Muda! Awas " Prajurit tadi dengan gesit menarik Levi menjauh ketika sang monster akan memakan Levi

" Tuan Muda? Apakah anda baik-baik saja " tanya sang prajurit. Levi masih menunjukkan wajah terkejutnya

" Ya..aku..aku tak apa "

Monster itu berlari mendekati mereka berdua. Prajurit itu menyadarinya, ia mengeluarkan katananya dari sarungnya 

" Tuan Muda...larilah! "

Levi membelalakan matanya, " Apa maksudmu?! Bagaimana denganmu "

" Tugas ku adalah untuk melindungi anda dan memastikan anda selamat. Kuda hitam itu telah pergi, dan sekarang kita di kepung oleh para monster–"

Krauss krauss

Belum sempat prajurit tersebut mengatakan kalimat selanjutnya dia telah dimakan oleh sang monster yang berlari tadi. Tubuh Levi seketika bergemetar melihat monster itu memakan tubuh prajurit tersebut

" Tidak...aku tidak akan selamat " ucapnya gemetar. Levi menyeret tubuhnya ke belakang dengan berat setelah di rasa sudah sedikit jauh ia segera bergegas berlari menjauhi tempat itu memaksakan kakinya untuk terus berlari walaupun rasanya sudah lemas setengah mati

" Aku tidak akan selamat...aku akan mati " gumamnya

Terdengar suara hentakan kaki yang jumlahnya lebih dari dua, tanpa menoleh kebelakang Levi sudah mengetahuinya pasti itu monster yang mengejarnya. Levi menambah kecepatan larinya, ia sama sekali tidak tahu arah kemana kerajaannya yang ia pikirkan hanyalah berlari terus lurus ke depan entah itu benar atau salah

" Aku tidak akan selamat...aku tidak akan selamat " Levi menahan tangisnya

" Grrrrrhhhhh "monster itu kembali meraung dengan keras membuat atmosfer di hutan sangat menegangkan

Mendengar raungan tersebut membuat Levi tersandung kakinya sendiri hingga membuatnya terjatuh dan menggelinding di tanah, ia kembali berdiri dengan cepat dan melanjutkan larinya kini tanpa menggunakan alas kakinya karena alas kakinya telah rusak jadi ia tinggalkan

Kimono putih milik Levi yang awalnya halus tanpa kerutan kini telah robek dimana-mana terutama di bagian siku dan lututnya karena Levi yang terus-menerus terjatuh. Levi merasa sudah di ambang batasnya, ia mencari pohon yang tinggi untuk di naikinya

" Sepertinya pohon itu bisa untuk bersembunyi, semoga tubuh ku bisa masuk " tatapan Levi tertuju pada sebuah batang pohon yang besar dan terdapat celah di batang tersebut. Beruntung, celah itu dapat di masuki Levi sebagai tempat berlindung. Ia mengintip monster yang berhenti tepat di depannya

" Grrrr " air liur terlihat menetes di mulut sang monster karena melihat mangsa yang menggiurkan di balik celah batang pohon. Levi menahan gemetar tubuhnya tiba-tiba ia merasakan sebuah sinar di telapak tangannya, ia melihat tangannya itu

" Simbol bulan purnama? " Tiba-tiba sebuah auman sekumpulan serigala berdatangan dan yang lebih mengejutkannya yaitu gerombolan serigala itu menyerang sang monster. Levi sedikit berharap dengan serigala itu namun sayang sekali mereka di kalahkan oleh sang monster yang jumlahnya semakin bertambah

Levi mencari sebuah bahan yang ada untuk merakit sebuah panah. Ia diam-diam keluar dari celah itu  dan menaiki sebuah pohon. Levi menarik busurnya, tatapan tajam bagaikan elangnya terkunci pada kepala sang monster

Sebuah cahaya keemasan menyelimuti busur itu seiring tarikannya. Levi melepaskan tarikannya, busur itu melesat dengan kecepatan tinggi dan tepat mengenai kepala sang monster hingga terbelah menjadi dua

" Hah?! Terbelah " tentu saja Levi terkejut, selama latihan memanahnya ia sama sekali tidak bisa membuat tempurung kelapa pecah tapi sekarang ia membuat tempurung kepala menjadi terbelah

" Kurasa aku tidak jadi mati..aku harus melakukannya lagi " Levi mengulangi tembakan busur panahnya kearah kepala monster. Empat busur panahnya telah membunuh empat monster dan hanya menyisakan dua yang kini telah mengetahui keberadaannya

" Sial, mereka mengetahui ku "

Monster itu dengan mudahnya menggoyangkan batang pohon yang dinaiki Levi hingga harus membuatnya memeluk batang itu

" Hentikan! Kau akan membuatnya roboh "

' Bodoh, kenapa aku meminta monster itu untuk berhenti!'_batin Levi

Levi memeluk erat batang itu, " KUMOHON SESEORANG SELAMATKAN AKU! "

Suara dentuman keras terdengar dibawahnya, kilatan-kilatan cahaya merah tertangkap di penglihatannya. Levi melirik kebawah dan mendapati seorang yang dikenalnya yang dinantikannya telah datang menyelamatkannya

" Eren!! "

Tak sampai satu detik pria itu membuat para monster tumbang. Levi terpukau melihatnya. Eren mendongakkan kepalanya keatas

" Hei apa kau sedang menjadi kera? "

" Sialan aku bukan kera! Ini gara-gara monster itu aku harus menaiki pohon setinggi ini " Levi bergerak turun

" Aku sarankan tidak usah bersusah payah turun tinggal lepaskan pegangan mu saja "

Levi melototkan matanya pada Eren, " Apa otakmu dongkol? Terimakasih saranmu sangat berguna "

" Aku serius..lepaskan peganganmu "

" Kau benar-benar pria gila yang aku temui "

Eren merotasikan matanya, " Lakukan atau aku tinggal "

Levi meneguk ludahnya, apa yang dipikirkannya pohon setinggi ini jika ia terjatuh sudah pasti nyawa melayang

' sudahlah tak apa, jika mati ya mati'_ batin Levi

Pegangannya ia lepaskan dan tubuhnya dengan ringan terjatuh kebawah ia memejamkan matanya membayangkan rasa sakit apa yang akan dirasakannya

' kenapa aku tidak merasakan sakit? Apa aku sudah mati? '

Levi membuka matanya dengan takut. Seketika ia tersadar bahwa tubuhnya telah di tangkap oleh Eren yang menyeringai kearahnya

" Apa kau bodoh, tidak mungkin aku membiarkanmu mati begitu saja " ucap Eren

" Mana ada orang yang tidak takut saat orang lain menyarankan untuk jatuh dari pohon! " Levi memukul dada Eren dengan kasar

Eren tertawa geli, " Yah setidaknya hanya kaulah yang melakukannya "

" Erenn!! Sialan kau "

.




.





.







Tbc







Maaf gw upload jam segini, tadi gw ketiduran🥲


Jangan lupa vote dan komeen sankyuu~😗



Wonderwall  [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang