Selamat membaca (灬º‿º灬)♡
.
.
.
Kini Levi berada di kamar Yang Mulia Ratu, Kuchel Ackerman. Levi sedari tadi hanya terdiam mendengar lontaran-lontaran nasihat yang diberikan oleh ibunya yang khawatir karena hilangnya dirinya seharian penuh
" Levi..sudah ibu peringatkan, setidaknya pamit lah kepada ibu dan bilang kemana kau akan pergi "
Levi melirik sekilas ibunya, " Aku hanya bermain ditaman saja "
" Sejak kapan ibu mengajarimu berbohong " ucapnya menahan amarahnya
" A-aku pergi..ke..umn.."
' tidak mungkinkan aku mengatakan dibawa pergi oleh orang asing '_Levi sedikit bingung harus menjawab apa
" Baiklah hari ini ibu maafkan, jangan lakukan hal ini kedua kalinya " Kuchel memegang salah satu tangan Levi
Levi mengangguk pelan
" Satu lagi Levi, Ibu mengerti jika kau sangat tidak suka dengan perjodohan ini..tapi setidaknya kau bertemulah dengan pria itu kasihan sedari tadi dia menunggumu yang tak kunjung datang "
Levi menahan decakannya, " Baiklah bu besok aku akan menemuinya "
Kuchel senang mendengarnya ia mengelus rambut putranya dengan perlahan
" Nah hari hampir gelap lebih baik kau bersihkan tubuhmu dulu lalu ganti kimono mu yang robek itu dengan yang baru " Kuchel mengantarkan Levi menuju ke pintu kamarnya
Saat Levi akan beranjak pergi bahunya kembali dihentikan oleh ibunya yang menatapnya heran, melihat ibunya yang menatapnya sebegitu lekat membuatnya merasa gugup
" Apa ada hal lain yang ingin dibicarakan,bu? "
Kuchel menggeleng, " Tidak, hanya saja aroma mu tidak seperti biasanya "
" ... "
" Biasanya aroma mu itu sangat lembut dan harum tetapi hari ini aroma maskulin lebih mendominasi "
' pasti ini aromanya Eren, kenapa dia lupa menghilangkannya '
Levi menangkup kedua tangan ibunya, " Ibu bukankah kau sangat lelah hari ini, lebih baik ibu segera tidur, aku ingin segera tidur juga sampai jumpa!"
Tanpa menunggu lebih lama Levi melenggang pergi begitu saja takut jika ibunya menjadi lebih curiga. Saat di tengah perjalanan ia melihat Mikasa yang sedang terduduk disebuah kursi kayu. Levi merasa penasaran saat Mikasa terlihat mengusap sesuatu jadi ia memutuskan untuk menghampirinya
" Apa yang kau pegang? "
Mikasa tersentak, " Kau lihat sendiri kan "
" Sebuah syal? "
Mikasa mengangguk
" Kau yang membuatnya sendiri? "
" Tidak, seseorang yang memberiku "
Levi tersenyum samar menatap ekspresi bahagia yang keluar dari wajah Mikasa, dia berulang kali mencium syal itu lalu menyimpannya di balik kimononya
" Syal itu terlihat berharga bagimu, kau pasti membawanya kemana pun kau pergi "
" Benar, syal ini sangat berarti bagiku.."
Dengusan geli keluar dari bibirnya," Kalau begitu aku tinggal dulu ya, badanku sangat lengket "
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall [ EreRi ]
Fanfiction[ Completed ] . . . Levi Ackerman, dia adalah seorang keturunan Dewa berparas tampan dan juga cantik. Setiap langkahnya menebarkan harum yang sangat memikat. Namun di balik itu, kekuatan yang sebenarnya masih belum diketahui Dan pertemuannya dengan...