impian yang pudar

452 52 5
                                    

! Warning!
Typo bertebaran, kata kata mutiara.
Maafkan author ini kalau ceritanya gaje/jelek.
Jangan lupa vote biar author gabutz ini rajin upload UwU.

*SPOILER DI BEBERAPA PARAGRAF*

=====================

Nana : lho Thor lu ngapain nangis di pojokan?
Author : Huuuaaa!!! Nangis bahagia aku!!!
Nana : kenapa emang?!
Author : kamera mana kamera! Gua mau ngucapin makasih sama para reader *hiks...

Ozora : nih kamera nya!
Nana : Makasih banyak support nya reader semua😭 author jadi semangat nulisnya, ngga kerasa ceritanya sudah sampai 100 halaman lebih di filenya author. Makasih banyak banyak😩✨✨
Nana : Oalah pantesan lu nangis bahagia gini_-"
Author : author doain semoga keinginan baik reader tersayang terkabul😄✨✨
Nana : meet baca semua!!
Author : E-eh aku belum selesai!!

BEEEPPP (efek tv rusak)

===============================

Saat masuk ke kamar aku melihat secarik kertas kecil, ini surat DARI MAI-CHAN!!. Langsung saja aku membacanya dengan hati berdebar debar.

“hai Muzan, aku memutuskan untuk pergi dari istana, aku tidak ingin merusak hubunganmu dengan jodohmu…jangan khawatirkan aku, aku akan baik baik saja…jika kau merindukanku lihat saja bunga mawar yang kuberikan padamu^^ aku juga akan selalu membawa milikku dan akan selalu mengingatmu…”

“kau selalu menanyakan apa yang terjadi saat hujan deras waktu itu bukan? Mungkin aku harus menjelaskannya sekarang…saat itu keluargaku akan makan malam namun tiba tiba ada penyusup masuk dan menyerang semua orang, aku kabur dengan ibuku namun saat sampai di gerbang ibuku memintaku kabur ke tempatmu dan berlindung disana…”

“ibuku bilang ia akan segera menyusul, namun nyatanya ia tidak pernah kembali. Seluruh keluargaku sudah menjadi bintang, sebelum pergi ibuku memintaku menepati janjinya dengan ibumu…janjinya adalah…”

Belum selesai aku membaca surat itu tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki, langsung saja aku sembunyikan surat itu di dalam saku.

“Muzan apa kau baik baik saja…” datanglah orang yang paling aku benci, siapa lagi kalau bukan Clarissa.

“apa pedulimu?” jawabku dingin tanpa menatapnya sedikitpun.

“jangan begitu! Aku ini jodohmu~” nada bicaranya membuatku semakin jijik dan benci.

“tinggalkan aku sendiri baj*ng*n!” keluarlah kata kata mutiara dari mulutku.

“kau harus menerimaku~ atau lebih baik aku bunuh dulu ibumu baru kau akan menerimaku?” sudah kuduga, dia hanya menginginkan kerajaanku saja.

“kau…”

“Muzan, Clarissa…apa yang terjadi disini?” ibuku datang dan membuka pintu.

“tidak terjadi apa apa” jawabku dingin

“kalau begitu ayo, mereka sudah menunggu kalian!”

Aku kembali ke pertemuan membosankan itu, selama rapat aku hanya diam saja dan hanya bicara jika ditanya. Namun di tengah tengah rapat tiba tiba aku merasa sangat pusing dan mual.

“kalian terlihat serasi, aku harap kalian dapat menjadi penerus kerajaan kami”

“aku ti- Ukh- aduh Akh!” aku rasa penyakitku kambuh lagi

Another Earth : Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang