🌺🌺🌺
"Hei Ayumi-chan, kenapa kau tidak bergabung dengan mereka~?" Douma masih setia dengan senyumnya
"....tidak, aku akan tetap disini" balas Ayumi dingin, gadis itu tampak muram
"eehh... ada apa Ayumi-chan, apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Douma penasaran
"tidak ada, hanya saja...."
"hanya saja apa?" Douma bertanya dengan tidak sabaran
"Perasaanku tidak enak, ada sesuatu yang menggangguku"
"semua akan baik baik saja Ayumi-chan, tidak ada yang perlu ditakutkan...kami tidak akan memakan kalian kok~"
"bukan itu tapi...Aku merasa Nana sedang dalam masalah, aku takut terjadi sesuatu padanya, ini berbeda dari biasanya..." ucap Ayumi sayu
"Apa Ayumi-chan khawatir pada Nana-chan, padahal orang itu sedang bersamanya"
"....."
"Jika ada sesuatu yang mengganggu Ayumi-chan bisa menceritakannya padaku~" ucap Douma
"Dulu...."
Flashback (sudut pandang Ayumi)
Hari itu cuaca sangat dingin dan kabut tebal menyelimuti. Aku dan Nana sedang berlindung di suatu gua, juga ada badai salju di luar. Kami menyalakan api unggun dan menghangatkan diri.
"Ini teh panasmu, Nana-chan" aku memberi segelas teh hangat padanya
"terimakasih..." balasnya dingin kemudian menerima teh itu
Tidak biasanya ia bersikap dingin seperti itu, pasti ada sesuatu yang mengganggunya. Akupun memberanikan diri untuk bertanya
"Hei, ada apa...apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanyaku, namun Nana hanya menggeleng pelan
"Jika ada sesuatu yang mengganggu kau bisa menceritaknnya padaku" ucapku lagi
"tidak ada yang salah Ayumi, aku baik baik saja"
"baiklah kalau begitu, aku akan pergi tidur. Jika kau membutuhkan sesuatu panggil saja aku" jelasku kemudian pergi
Baru beberapa langkah aku menjauh, Nana tiba tiba memanggilku "A- Ayumi-san..." aku langsung menoleh, kulihat gadis itu meletakkan gelasnya kemudian berdiri menghampiriku. Tanpa aba aba dia mendadak memelukku dengan erat, tidak mau melepaskannya.
Dapat kurasakan aura kesedihan yang dalam dari tubuhnya, pasti ada sesuatu yang salah.
"Nana....ada apa...?" tanyaku sekali lagi
"terima kasih, Ayumi-san"
"untuk apa....?"
"Bukan apa apa, terima kasih banyak...kau sudah sangat membantuku"
"..." aku hanya membalas pelukannya dalam diam, tidak mengerti dengan apa maksud kalimat itu
"Aku merasakan aura kesedihan yang kuat dari tubuhmu, katakan sesuatu Nana...apa ada yang mengganggumu?" Setelah aku mengatakan itu, dia tertidur di pelukanku.
Malam berikutnya, kami memutuskan untuk berburu iblis dengan berpencar atas usul Nana.
"Yosh! Kita akan bertemu lagi saat matahari terbit sampai nanti Nana-chan~" ucapku kemudian pergi, Nana hanya mengagguk pelan kemudian pergi ke arah yang berlawanan.
Tiga jam kemudian aku kembali dan belum menemukan Nana di dalam gua. Karena perasaan ini semakin kuat aku memutuskan untuk mencari Nana mengikuti instingku.
Aku pergi ke arah yang berlawanan dengan matahari terbit, kutemukan sebuah danau yang tak jauh dari sana aku melihat potongan kain dari pakaiannya. Aku ikuti potongan itu sampai kutemukan Nana di dekat pohon besar bersama dengan iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Earth : Kimetsu No Yaiba
Fantasy"wah~ aroma darahmu itu sangat lezat...apa aku boleh mencicipinya gadis manis?" terdengar suara seseorang dibelakangku, perasaaanku tidak enak nih! Aku rasa aku akan bertemu si domba genit itu. Dan benar saja saat aku menoleh kebelakang ku dapati pr...