permen darah

838 62 6
                                    

!Warning!
Typo bertebaran, kata kata mutiara
Maafkan author ini kalau ceritanya gaje/jelek.
Jangan lupa vote biar author gabutz ini rajin upload UwU.
=========================

Nana : Thor lu ngapa nangis lagi_-"

Author : ku menangis gegara liat betapa kawainya si Aizetsu T-T (gambar diatas)

Nana : perasaan gua ga enak nih, keknya ni anak bakal nambah husbu baru dah_-"

Nana : daripada nangis mending kita lanjut nih cerita ya thor^^

Author : hiks dahlah aku mo balik halu lagi aja

Nana : lha Thor ni cerita gimana!!

Author : ....

Nana : dahlah mulai duluan aja dah_-"

Reader : kapan mulai woyyy

Nana : iy iy mari kita mulai ceritanya UwU

=================================


Tiba tiba tombak Aizetsu menusuk kepala Nana dari belakang dan tepat mengenai mata kirinya disusul dengan Karaku menendang perutnya sampai berlubang.

“BERTAHANLAH AKU AKAN SEGERA MEMBANTU!!” teriak Sanemi yang masih bertarung dengan Sekido dan Urogi

“kakaka…ini menyenangkan, sebentar lagi kau akan mati..” ejek Karaku

“ini balasannya karena menusuk mata Sekido” kata Aizetsu dengan tombak yang masih ia tancapkan di mata Nana yang malang.

Tanpa banyak bicara Nana langsung menendang dagu Karaku dengan sangat keras sampai kepala Karaku hampir lepas kemudian memukul leher Aizetsu dengan tangannya setelah itu melepaskan tombak yang masih menancap di matanya.

“da-darimana serangan kuat ini datang…” pekik Karaku.

“kau suka permainannya, Karaku dan Aizetsu?” Nana tersenyum sinis pada 2 oni di sekitarnya.

“ke-kenapa kau tidak mati…” Aizetsu dan Karaku membelalakkan mata tak percaya Nana beregenerasi dengan sangat cepat.

“ka-kau iblis…” Aizetsu sedikit gugup

“sudah cukup bermainnya, saatnya saling membunuh” Nana tersenyum ala psychopath pada Aizetsu dan Karaku.

“kau tidak bisa menebas kami kakaka…” ejek Karaku

“kalau begitu ini akan menyenangkan, aku hanya perlu menyiksa kalian dan-..” belum sempat Nana melanjutkan kalimatnya Urogi mengeluarkan suara super sonic dari mulutnya yang bisa membuat gendang telinga pecah.

“HEI TELINGAKU BISA TULI TAU!!” teriak Nana pada Urogi sambil menutup telinganya erat erat.

“SANEMI CEPAT HENTIKAN DIA!! Sane-” Nana terkejut melihat Sanemi pingsan karena suara Urogi tadi.

“sialan! Dia malah tidur di tengah pertarungan” umpat Nana menahan kesal.

“sekarang tinggal kau…” Sekido dan Urogi menatap gadis bersurai biru itu dan mendekatinya.

“hei tidak adil kalau 1 lawan 4 apa kalian pengecut!” Nana masih sempat sempat nya mengejek

“kau…” Sekido menghentakkan tongkatnya untuk memunculkan petir namun Nana bisa menghindarinya dengan loncat tinggi.

Another Earth : Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang