P R O L O G 🌸

195K 13.2K 2.3K
                                    

Hai, Assalamualaikum, semuanya.

Sebelum membaca cerita ini, kita kenalan sabi ga nih? Oke, oke, di mulai dari aku, nama aku Novi. Ini bukan nama pena, ini nama asli aku ☺️📍Dari Garut + Madura. Kalau kalian?

Kalian tim pembaca lama, atau pembaca baru nih guys?

Semoga suka sama versi barunya, ya!

WARNING: Buat pembaca lama, jangan kaget lagi, kalau ada nama karakter baru, dan alur yang baru. Sebagian juga, karakter lama di hilangkan, dan di ganti yang baru. Terimakasih 🙏🏻☺️

 Terimakasih 🙏🏻☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P r o l o g

Shava memelankan laju motornya kala melihat pantai yang begitu indah sehingga membuat dirinya tertarik untuk pergi ke sana. Setelah motor itu berhenti, Shava tidak langsung turun dari motornya, ia masih terdiam dengan posisi yang sama, yaitu duduk diatas kuda besi itu dengan netranya yang menatap kagum dengan keindahan pantai yang tengah ia lihat sekarang.

"Jadi ingat Mama sama Papa," gumam gadis itu tanpa sadar. Hidup sebatang kara dengan ekonomi sulit membuat Shava tak nyaman. Ia harus bekerja sambil kuliah, demi masa depannya. Hidup yang tak pernah Shava bayangkan saat kedua orangtuanya masih ada.

Iya, kedua orangtua Shava sudah tiada.

Netra gadis itu melirik sekilas jam tangan di pergelangan tangannya, jam 3 sore. Ia harus pergi ke cafe sesuai janjinya dengan sang sahabat. Sahabat yang selalu ada disampingnya beberapa tahun belakangan ini.

•••

"Duh, Ka, maaf gue telat," ucap Shava setelah ia sudah menemukan Kaira yang duduk di salah satu tempat dengan tangan yang sibuk berkutat dengan ponselnya.

Saat seseorang yang Kaira tunggu sudah datang, gadis itu meletakkan kembali handphonenya ke dalam tas. "Enggak apa-apa Shav, santai aja," balas Kaira sembari tersenyum lebar.

Kaira mempersilahkan sahabatnya untuk duduk.

"Gimana hari-hari lo?" tanya Shava basa-basi setelah ia mendudukkan bokongnya di kursi yang sudah disediakan.

"Lancar-lancar aja. Lo sendiri?" Kaira balik bertanya.

"Jawabannya sama," jawab Shava membuat keduanya tertawa bersamaan.

"Oh iya Shav, Novel yang pernah gue kasih ke lo udah lo baca?" tanya Kaira, tatapannya begitu serius kala melontarkan pertanyaan itu.

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang