SW - 19 || Potongan mimpi di masalalu

40.3K 5.2K 231
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat kembalinya Shava ke dalam kelas, Shava mendapati seorang laki-laki yang tak asing ada di sebelah tempat duduknya.

"Perasaan bukan kelas lo, deh, ngapain ke sini?" tanya Shava lalu sibuk mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tas.

"Jauh-jauh dari keluarga Shaffarazz, please."

Shava menoleh mendengarnya. Lelaki itu membahas keluarga Shaffarazz?

"Maksud lo gimana, ya?" tanya Shava kurang paham.

"Jauhin aja, itu semua demi kebaikan lo. Gue pergi."

Selepas mengucapkan itu, lelaki itu pergi dari kelas Shava, menyisakan tanda tanya bagi seorang Shava. Kenalkah lelaki itu dengan keluarga Shaffarazz?

Ingatannya berputar kembali pada disaat dia bertemu dengan Rea asli malam itu. Dimana Rea menyampaikan pesan, bahwa ia harus menyelamatkan keluarga Shaffarazz. Tapi ia dibuat bingung dengan perkataan lelaki tadi yang menyuruhnya untuk menjauhi keluarga Shaffarazz. Sebenarnya mana yang harus ia lakukan? Mendekati keluarga Shaffarazz untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, atau justru menjauhi keluarga Shaffarazz yang katanya demi kebaikan diri sendiri. Ah, Shava bingung!

Tapi tanpa Shava sadari, ada yang mendengarkan percakapan Shava dan lelaki tadi disana. Diam-diam dia tersenyum tipis melihat kebingungan Shava.

***
Elvan tertawa miris melihat keadaan adik tirinya saat ini. Dia menangis hanya karena perempuan? Dia menangisi perempuan miskin itu? Oh ayolah! Adiknya ini terlalu bodoh!

"Udah lah, Ken, cewek ga guna kayak dia enggak usah lo tangisin," ucap Elvan santai.

Kenzo menatap Elvan dengan tatapan sinis. "Setelah ini, gue harap lo sama Retha enggak lagi gangguin dia. Kalau sampai itu terjadi, jangan harap gue sama Shava bakalan jauh kayak gini."

"Ya, ya, ya, bodo amat lah sama anceman lo itu. Gue juga sama Retha ga bakalan gangguin dia lagi kok. Kayak gaada kerjaan aja," jawab Elvan lalu meneguk minuman kaleng yang sedari tadi ia pegang.

Kenzo berdiri dari sofa kamarnya, kemudian pergi meninggalkan Elvan disana.

***

"Pa ... Aku mau boneka beruang itu! Bagus, Pa, bagus! Aku mau banget!" ucap anak perempuan pada sang Ayah yang tengah duduk diatas motornya.

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang