SW - 30 || Cowo misterius

33K 4.3K 67
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shava mulai menyusuri ruangan kamarnya yang nampak berantakan. Dia mulai berjalan pelan menuju lemari kayu yang terletak di samping ranjang kecilnya.

"Bismillah, semoga nemu." Shava mulai merogoh belakang lemari guna mencari buku aneh yang pernah dia temukan waktu lalu.

Tapi setelah lama merogoh, tangannya tidak merasakan ada buku di belakang lemari sana.

"Huh, ke mana gue harus cari buku itu? Gue harus cari petunjuk. Apa benar dunia yang gue tempati saat ini bukan dunia novel yang gue kira selama ini?"

Karena sudah lelah seharian ini dia berpikir keras, dia akhirnya memilih untuk mengistirahatkan dulu sejenak tubuh dan pikirannya.

Matanya dia pejamkan kemudian tubuhnya dia banting ke kasur yang cukup keras itu.

Enak-enaknya tenang, Shava merasakan ada yang mengganggu di bawah kepalanya. Perlahan dia mulai bangkit dari duduknya, dan mencari sesuatu dibawah bantal sana yang sudah menganggu kenyamanannya.

"WHAT?! BUKU!?" pekik Shava ketika melihat buku bersampul coklat yang sedari tadi ia cari di belakang lemari.

"Seriusan bukunya disini?!'" Shava menutup mulutnya merasa senang.

Buru-buru Shava mengambil buku bersampul coklat itu di bawah bantalnya kemudian dia bawa ke pangkuannya.

"Shavana Athaila."

Buku itu mulai terbuka di halaman ke tiga. Segera Shava baca tulisan di dalam buku itu.

Bukan dunia novel.

"Bukan dunia novel?" Gumam Shava belum mengerti.

"Oh, ngerti nih gue! Berarti ini bukan dunia novel beneran dong? Jadi ini beneran nyata?" ucap Shava tak percaya.

Disisi lain dia merasa senang karena ternyata dugaannya salah. Tapi dilain sisi juga dia merasa sedih, bagaimana bisa dia malah terjebak di tubuh ini. Dan nanti bagaimana caranya dia menjelaskan ke Abil dan Kaira bahwa dia adalah Shava? Shava yang mereka kenal.

"Ya .... Ga bisa di buka lagi si anjir. Ini halaman kedua apaan dah?"

Setelah di perhatikan, lembaran yang terbuka itu adalah halaman terakhir. Padahal pertama kali saat dirinya menemukan buku ini, halamannya cukup tebal. Ini memang aneh, sih.

•••

Di hari berikutnya, Shava sudah melakukan aktivitasnya sebagai pelajar kembali. Waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat, dia sengaja menyuruh Zidan untuk menjemputnya lebih pagi agar tidak terlambat ke sekolah.

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang