•
•
•
•
Zidan menghentikan mobilnya di tempat yang kemarin ia mengantarkan Shava.
"Va."
Hendak turun dari mobil Zidan, suara sang pemilik mobil membuatnya menoleh. "Apa?"
"Sebenernya Mommy ngajak gue makan malam."
"Terus?"
"Sama lo," ucap Zidan membuat Shava langsung menutup kembali pintu mobil.
"Kapan Mommy bilang?"
"Tadi pas gue di sekolah, Mommy telpon gue. Dan itu alasannya kenapa gue bisa nganter lo sekarang."
Shava nampak sedikit ragu untuk menganggukkan kepalanya. Tapi jika ia menolak, tak enak juga.
"Hm, gue kesana nanti. Dimana tempatnya?"
"Gue yang jemput nanti jam 7 malem."
Sebenarnya Shava enggan jika harus dijemput oleh Zidan menuju tempat makan malam nanti. Tapi karena ia tak berselera ribut hanya karena penolakan untuk dijemput, jadi ya sudah, Shava hanya bisa mengangguk pasrah.
***
Saat Shava masuk ke dapur, Shava terkejut karena di dapur ada Anneth yang tengah menangis tanpa suara. Yang membuat Shava terkejut itu .... Anneth menangisi sebuah foto anak kecil yang Shava tak tahu itu foto siapa.
"Ma? Ngapain disini?"
Mendengar suara Shava, Anneth menyeka air matanya kemudian pergi meninggalkan Shava begitu saja. Melihat itu, Shava hanya acuh, sikap Anneth yang begini memang sudah biasa.
Gleg
Gleg
Gleg
Shava meminum air di gelas cukup tiga tegukan. Selepas meminum air, Shava duduk di kursi dan berpikir.
"Tadi pas gue ga sengaja lihat foto yang di pegang Mama, kok kayak ga asing gitu, ya, sama anak kecil itu?"
"Kayak pernah lihat ..... " Shava memijit pelipisnya guna mengingat-ingat siapa yang ada di foto itu.
Semakin Shava berusaha mengingatnya, kepalanya tiba-tiba terasa pening. "Siapa sih?" Kesalnya karena usaha untuk mengingat-ingat siapa yang ada di dalam foto itu gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shava's World
General FictionFollow sebelum baca, yaw >-< ♡ JANGAN JADI SILENT READER! Reana Shava Almahyra adalah tokoh protagonis di sebuah novel yang berjudul I'm Fine, dimana dia yang begitu dibenci oleh pembaca karena terlalu menye-menye. Shavana Athaila, dia adalah salah...