SW - 18 || Putus?

40.7K 5.4K 334
                                    

Allow, mulai hari ini aku bikin jadwal update, yaa. Jadi aku bakalan update setiap malam Minggu 😋💞

Cocok banget kan buat yang jomblo-jomblo 🙈 hehe canda gengs. Tapi ada benernya, kan? 😶

Shava mengalihkan netranya ke depan kala melihat seorang guru bersama dengan seorang siswi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shava mengalihkan netranya ke depan kala melihat seorang guru bersama dengan seorang siswi. Yang membuat Shava tertarik untuk melihat ke arah mereka adalah, Siswi yang bersama gurunya itu, menatap Shava begitu dalam dari arah kejauhan.

Mereka berdua bertatapan cukup lama sehingga Shava menyadari satu hal. Tatapan itu ..... Sangat familiar sekali.

Pandangan mereka terlepas saat guru disamping siswi itu menepuk pelan bahu siswi tersebut.

Selesai berbicara dengan sang guru, siswi itu berjalan menuju tempat Shava berada. Sekarang Shava berada di sebuah kursi panjang yang ada di pinggir lapangan.

"Hai, kenalin, gue Senalia."

Shava mendongak kemudian tersenyum. "Shava," balasnya singkat.

Gadis yang di ketahui bernama Senalia itu melirik ke arah tempat duduk Shava disamping. "Boleh duduk disini?"

Shava mengangguk. "Silakan. Kebetulan kursi ini punya sekolah, jadi bebas siapa aja yang mau duduk disini."

Senalia tersenyum canggung. Lalu mulai duduk disamping Shava. "Gue tau lo capek."

Ucapan Senalia berhasil membuat Shava tak berminat menatap layar handphonenya. Ia tatap dalam-dalam wajah gadis yang baru saja berkenalan itu dari samping. Karena kebetulan Senalia menghadap ke depan. "Maksud lo?"

Senalia mengangguk lalu tersenyum penuh arti. Dia mulai menoleh menatap Shava.

"Semangat, ya!" Selepas mengucapkan itu Senalia berlalu pergi dari hadapan Shava.

"Sinting," ucap Shava saat Senalia sudah menjauh dari penglihatannya.

***

Saat istirahat pertama, Shava tak berniat untuk pergi ke kantin. Bahkan tadi saat Acha memaksanya, Shava tetap menolak, karena ia ingin tidur didalam kelas.

Jangan heran lagi mengapa Shava tak bersemangat hari ini, karena tadi malam ia begadang membuat dirinya mengantuk sekali. Bukan lagi ia sangat pusing karena harus memikirkan caranya supaya ia tahu, ada apa dengan keluarga Shaffarazz.

"Sayang, kamu tidur?"

Suara lembut itu terdengar oleh telinga Shava. Dengan kantuk yang berat, Shava mulai membuka matanya dan menatap Kenzo.

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang