SW - 24 || Ancaman

38.5K 5.1K 398
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Shava dan Acha sedang berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

"Shav, kapan-kapan Acha mau main dong ke rumah Shava."

Shava menoleh mendengar perkataan Acha.

"Em, gausah deh, Cha, lo pasti nanti enggak suka sama keadaan rumah gue."

Acha mengerucutkan bibirnya kesal. "Enggak kok Shav, ga bakalan. Lagian rumah Shava emang kenapa?"

Titt!

Suara klakson mobil membuat keduanya terkejut dan reflek memberhentikan langkahnya.

"WOY, MAU BIKIN GUE JANTUNGAN, LO?!" Marah Shava sembari menggeprak kaca mobil tersebut.

"Shav .... Jangan asal gebrak dong. I-itu mobil mahal banget." Acha berbisik pelan ditelinga Shava.

"GA PERDULI GUE. WOY, KELUAR LO! LO MAU TANGGUNG JAWAB KALAU GUE JANTUNGAN!"

"Kenapa nih rame-rame?" Alan menyahut dari belakang. Masih ingat? Alan itu adalah teman Erik.

"Ngapain lo?!" Sinis Shava ke arah Alan.

Alan mundur dan bersembunyi di belakang tubuh Erik. "Buset dah cewek, lo cewek bukan, si? Galak amat!" Alan berdecak.

Pemilik mobil yang Shava gebrak kaca mobilnya itu keluar. Menampilkan seorang laki-laki berseragam dengan wajah datar andalannya.

"Zidan!" Shava memekik kala tau siapa pemilik mobil ini.

"Masuk." Zidan mengode Shava untuk masuk ke dalam mobil.

Disisi lain Acha menggigiti bibir bawahnya melihat penampilan Zidan.

"Ini cowok tadi pagi, kan?! Astaga, Shav! Ganteng banget lho! Tadi pagi ga keliatan gantengnya, kok sekarang keliatan banget, ya?"

Shava mendelik saja.

"Zid, gue ga bisa. Gue ha--"

"Masuk, Va, masuk. Ga terima alasan apapun."

Shava berdecak. "Cha, gue masuk dulu, ya. Lo udah di jemput, kan?"

Acha menoleh untuk melihat mobil milik PiPinya.

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang