SW - 03 || Salah orang

79.5K 9.1K 610
                                    

Hai, hai, hai! >< Vote sebelum baca yaa

Jangan lupa follow akun Wattpad ku supaya nanti kalau aku update, notifikasinya bakalan masuk ^^

Jangan lupa follow akun Wattpad ku supaya nanti kalau aku update, notifikasinya bakalan masuk ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H-hantu ya?" Gugup Shava sembari bergidik ngeri.

"Gue disini!"

Shava refleks bangkit dari duduknya saat mendengar suara itu ternyata berasal dari belakangnya. Dapat Shava lihat, seorang lelaki tampan berwajah datar dibalik kaca jendela itu menatap ke arahnya.

"Lo ngomong ke gue?" Unjuk Shava pada dirinya sendiri.

Seorang itu mengangguk tanpa mengeluarkan suara di dalam sana. Shava yakin, lelaki itu pasti kenal dengan Rea, tapi sayangnya Shava tak kenal dengan lelaki itu.

Kayaknya Rea enggak pernah deket sama cowok selain Kenzo deh. Apa jangan-jangan ini Kenzo? Shava bertanya-tanya dalam hati dengan tatapan yang masih tertuju pada mata lelaki itu.

Shava yakin, pasti lelaki itu adalah Kenzo.

"Oh, Ken! Tolong anterin gue dong!" Shava tanpa permisi masuk ke dalam kelas, yang tentunya mengundang banyak pasang mata melihat kearahnya. Karena Shava tak perduli, Shava tetap berjalan menuju tempat lelaki yang kini masih berdiri menatap datar kearahnya.

"Ayo, anterin ke kelas." Shava menarik tangan lelaki itu tanpa permisi, dan hal itu tentu membuat seisi kelas terutama yang cewek tak terima.

"Lo gatel banget sih!"

"Jangan pegang-pegang tangan Eric anj*ng! Gatel banget jadi cewek."

"Pergi lo!" Tanpa Shava duga, seseorang mendorong tubuhnya sehingga ia tersungkur ke lantai membuat seragamnya kotor karena terkena air pel yang sudah lebih dulu seseorang simpan di belakang Shava.

Shava cepat-cepat bangkit dan membersihkan rok-nya itu.

"Kelasnya enggak bersih banget sih, air pel kok di taro disini," sinis Shava pada jejeran cewek-cewek dihadapannya sekarang.

"Berani lo?!" Seseorang yang tadi hanya diam saja disamping gadis yang sudah berani mendorongnya, kini ikut-ikutan menyerang Shava dengan menjambak rambutnya begitu kasar.

"Lepas!" Berusaha memberontak walaupun Shava tau ia akan kalah. Karena teman-teman gadis itu justru ikut menjambak rambutnya, membuat Shava tidak bisa jika harus melawan sendirian.

"Lepas bego! Sakit!" Bukan Shava namanya jika ia diusik akan bermain kasar seperti ini.

Brukk!!!

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang