SW - 17 || Selamatkan keluarga Shaffarazz?

40.5K 5.6K 134
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YAP! Akhirnya buku itu terbuka.
Shava dengan tidak sabarnya membuka buku itu.

Kamu akan bertemu dengan seseorang yang akan menjawab pertanyaanmu.

Lakukan ini.

KAMU HARUS TENANG, TIDAK USAH PANIK, DAN TIDAK USAH RAGU.

PEJAMKAN MATAMU, BIARKAN PIKIRANMU KOSONG. SETELAH ITU, KAMU AKAN BERTEMU DENGAN SESEORANG.

SEMOGA MEMBANTU

Setelah selesai membaca, Shava memegangi dadanya yang sedikit deg-degan. Shava ragu? Jelas! Tapi ini kesempatan untuk dirinya bisa bertanya, apa yang harus ia lakukan nanti pada seseorang yang dimaksud buku itu agar dirinya bisa kembali lagi ke dunia asalnya.

"Oke, tenang Shava, tenang. Jangan mikirin apa-apa dulu, supaya masalah ini cepat selesai. Oke?" Shava mencoba menenangkan dirinya.

Setelah dirasa mulai tenang, Shava mulai mempraktekkan apa yang di jelaskan dalam buku tadi. Shava mencoba fokus, dan .....

Tepat pada saat Shava membuka matanya, Shava tiba-tiba sudah ada di sebuah ruangan yang cukup gelap, dan samar-samar netranya menangkap seorang gadis yang mungkin tingginya sama dengannya. Dia tengah membelakinya.

"H-halo? Lo .... Orang kan?" tanya Shava ragu-ragu. Tidak ada salahnya jika bertanya seperti itu bukan? Takut-takut itu bukan manusia, alias setan. Eh?

Perlahan gadis itu mulai menoleh. Shava kaget bukan main kala melihat wajah seseorang itu. Itu adalah ..... Rea. Ya! Shava ingat betul bagaimana penampilan waktu pertama kali ia ada di tubuh Rea. Dan sekarang, gadis itu berpenampilan sama persis pada waktu itu. Waktu dimana Anneth di rawat.

"R-rea? Lo Rea?"

Rea mengangguk pelan dan mulai mengembangkan senyumnya. "Kamu .... Shava?" tanyanya balik.

"Iya, iya, gue Shava." Shava gugup setengah mati.

"Kamu bisa sampai kesini karena buku itu?" tanya Rea begitu lembut.

Senyum Shava merekah. Ia tak menyangka, bahwa Rea ternyata selembut itu ketika berbicara. Pantas saja saat dirinya menempati tubuh Rea Kenzo tak mau tata bicara Shava berubah. Ternyata tata bicaranya begitu lembut sehingga membuat seseorang di dekatnya merasa nyaman.

Tapi Shava merasa aneh saja, kenapa bisa hanya Wildan dan Kenzo yang memperlakukan Rea dengan baik? Padahal, baru saja Shava bertemu dengan Rea, dia merasa nyaman dan tak akan mungkin tega menyakiti gadis itu.

"Shav ....?"

"Eh-eh, sorry," balas Shava tak enak karena sedari tadi ia melamun.

Rea tersenyum. "Ke intinya saja, ya. Sampaikan apa yang mau kamu sampaikan, dan pertanyakan apa yang ingin kamu tanyakan."

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang