SW - 11 || Harus gelas kesayangan?

46.5K 5.9K 579
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback :

"

Maaf, Shava ...., " ucap Gara membuat Shava heran.

"Untuk apa, Dad?"

"Maaf banget. Jadi sebenarnya Daddy tau, kalau Shava dirumah enggak di perlakukan baik oleh Mama Shava maupun Papa Shava. Benar Nak?"

Shava terdiam, ia kaget, mengapa bisa Gara tau?

"D-daddy ngomong apasih?" Shava mencoba tertawa kecil, seakan ucapan Gara barusan tidaklah benar.

"Percaya atau tidak, cukup gampang untuk Daddy bisa mengetahui tentang kehidupan kamu."

"Daddy mata-matain aku?"

Gara menggeleng.

Shava mengerti, bagi seorang Gara sangat gampang untuk mengetahui tentang kehidupannya. Bisa jadi anak buah Gara mengorek tentang kehidupan Shava dari teman-teman sekolah Shava, kan?

Hum, masuk akal.

Shava juga merasa tidak keberatan jika Gara mengetahui tentang sikap keluarganya terhadap dirinya, tak apa, ia justru lega saat Gara mengetahui faktanya, karena itu juga semua bukan rahasia umum lagi jika Shava diperlakukan buruk oleh orangtuanya.

"Benar itu, Nak?"

Shava mengangguk mantap.

"Oke, mau mereka enggak senang atau senang, kamu harus segera pergi meninggalkan rumah itu. Kamu harus hidup bahagia, tanpa tekanan, tanpa hidup kesusahan. Berada di rumah itu bersama dengan mereka si manusia jahat itu, akan membuat kamu menderita Shava."

Shava menggeleng pelan. Sebelumnya juga Shava berpikir seperti itu, akan pergi dari rumahnya. Tetapi niat itu Shava tepis, ia tak bisa melakukan itu.

"Shava gaaakan pergi dari rumah itu," jawab Shava sembari tersenyum.

"Shav ..... ? Dengar Daddy. Pergi dari rumah itu, akan membuat kamu bahagia, percaya sama Daddy. Daddy akan jamin itu. Tak perlu pikirkan bagaimana ketika kamu keluar dari rumah itu. Jadi gelandangan? Oh tentu tidak! Shava akan Daddy belikan rumah, dan Shava juga bisa request mau rumah seperti apa."

Shava menatap Gara. "Shava bahagia sekali ketika Daddy sangat perduli dengan Shava. Tapi Dad .... Sepertinya tidak usah."

"Daddy mau yang terbaik untuk kamu, Nak."

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang