•
•
•
•
Karena sudah lelah adu mulut bersama dengan Zidan, akhirnya Shava memilih pasrah. Dia menerima pemberian Zidan, dan menerima juga ajakan cowok itu untuk jalan-jalan menaiki motor dipagi hari.
"Va, taman yuk?"
Shava menggeleng lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Zidan yang tertutup helm full face.
"Gamau. Mending muter-muter aja. Seru naik motor!"
Zidan tersenyum miring, dia mengangguk menyetujui permintaan gadisnya.
***
Shava menepuk pundak Zidan agar Zidan mengentikan motornya. Kebetulan dia menemukan toko serba ada di depan, jadi dia mau mampir sebentar untuk membeli ice cream.
"Apa Sayang?" tanya Zidan menatap lekat manik mata Shava.
"Berhenti dulu, gue mau ke toko bentar. Mau beli ice cream."
Zidan mengangguk dan dia membantu Shava untuk turun dari motornya.
"Mau gue anter?"
Shava menggeleng cepat. "Gue bisa sendiri. Lo mau ice cream rasa apa?"
"Samain aja. Nih uangnya." Zidan merogoh uang di sakunya.
"Gausah. Gue juga punya duit."
Tanpa mendengar jawaban Zidan, Shava langsung pergi begitu saja meninggalkan Zidan dipinggir jalan sana. Takut-takut Zidan memaksanya lagi untuk menerima pemberiannya.
Hanya butuh beberapa langkah berjalan, Shava sudah sampai di parkiran toko serba ada itu. Namun dia tiba-tiba merasa aneh saat melihat sebuah mobil yang begitu dia kenali.
"Mirip doang kali, ya?" Gumam Shava sembari menatap mobil itu.
Karena waktunya tak mau terbuang hanya gara-gara menatap mobil, Shava memilih untuk masuk ke dalam toko dan segera mencari tempat ice cream.
Dugh!
"Aduh, maaf, saya enggak sengaja."
Deg!
Shava seketika menghentikan tangannya yang mencari-cari rasa ice cream ketika mendengar suara yang begitu dia kenali terdengar barusan. Apa .... Dia salah dengar? Tidak, tidak. Mungkin dia salah dengar saja. Tapi mana mungkin? Suara itu seperti nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shava's World
General FictionFollow sebelum baca, yaw >-< ♡ JANGAN JADI SILENT READER! Reana Shava Almahyra adalah tokoh protagonis di sebuah novel yang berjudul I'm Fine, dimana dia yang begitu dibenci oleh pembaca karena terlalu menye-menye. Shavana Athaila, dia adalah salah...