SW - 08 || Perjanjian

51.2K 6.5K 585
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!

"Hm, masuk!"

Dua orang lelaki bertubuh tegap itu membuka pelan pintu ruangan kerja boss-nya. Dengan gugup mereka menghampiri Gara yang tengah duduk di kursi kerjanya sembari membelakangi kedua lelaki itu.

"Sudah ketemu?" tanyanya sembari memutar kursinya.

"Sudah bos. Di handphone ini sudah lengkap semuanya. Fotonya, akun instagramnya, akun TikTok-nya bahkan nomor WhatsApp-nya juga sudah ada."

Gara mengangguk dan mengambil handphone yang anak buahnya berikan.

"Dia cantik, tapi sayang, dia gadis miskin bos," ucap salah satu dari mereka membuat Gara segera melepas kacamata hitamnya. Tangannya terkepal kuat mendengarnya.

"Bilang apa kamu? Mau dia kayak gimanapun, kalian ga berhak berbicara seperti itu kepada saya! Dia adalah gadis yang sangat berharga bagi saya dan istri saya! Tanpa dia, mungkin saya akan kehilangan istri dan anak saya!" Gara murka, sedangkan lelaki yang sudah berani menghina Shava, kepalanya ia tundukkan kebawah. Tak berani menatap Gara.

"Keluar kalian."

Dengan patuh keduanya keluar dengan buru-buru.

***

Mata Shava mengerjab beberapa kali ketika mendengar suara bising berasal dari handphone yang ia letakkan di samping tempat ia tidur.

"Huh, pagi-pagi udah gangguin orang tidur ni hape!" Hardik Shava kemudian ia menutup telinganya menggunakan bantal gulingnya.

1 detik ....

2 detik ....

3 detik .....

4 detik .....

5 detik ..

Yah! Sepertinya sang penelepon memang membutuhkan semprotan mulut Shava pagi-pagi seperti ini.

"Halo! Hey, inget waktu dong kalau nelpon. Ini jam berapa weh, ganggu orang tidur aja," ucap Shava tanpa berniat membuka matanya.

"Nanti sepulang sekolah Nona akan kami jemput, ya."  Selepas mengucapkan itu, sang penelepon langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Shava mendelik, ia tatap nomor tak dikenal yang berani menganggu waktunya pagi-pagi ini.

"Siapa sih? Gajelas!"

Shava hendak tidur kembali, namun suara ayam sudah berbunyi. Itu tandanya hari sudah pagi, dan Shava harus bersiap-siap untuk pergi sekolah.

"Ck, kenapa pagi cepet banget sih astaga! Padahal belum juga lima menit gue tidur," ucap Shava sembari menggaruk kepalanya. Ia masih ngantuk sekali.

Shava's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang