Di depan layar monitor yang menampilkan channel youtube gaming Abrar, aku termenung. Bertahun-tahun aku kenal sama dia, aku sama sekali enggak tahu kalau dia punya channel youtube.
Aku tonton videonya satu per satu. Streaming dia sedang bertanding dengan lawan-lawan supernya dan juga ada beberapa video tutorial yang dia ajarkan kepada para penontonnya agar bisa menenangkan pertandingan.
YouTube channel itu memiliki subscribers hampir enam juta, lumayan banyak sih, pantas aja banyak orang yang mengenalinya. Ternyata dia youtuber.
Aku membuka trending youtube lalu melihat kategori game. Mataku membulat sempurna, saat salah satu video youtube Abrar menaiki posisi dua trending. Lagi naik daun rupanya.
Tanganku bergerak untuk mengambil ponsel lalu mengirimkan beberapa kali pesan singkat kepada Abrar. Aku penasaran, ingin memastikan saja apakah akun youtube ini benar miliknya.
Abrar
Mengirimkan link
Itu benar akun
youtube lo, Bar?Aku mematikan layar ponselku menonton video youtube Abrar yang sedang trending. Videonya berisi tentang strategi tim kami yang bisa memenangan turnamen kemarin. Dia membuat konten ini dengan begitu menarik. Keren sih.
Aku menekan tombol like bersamaan dengan masuknya notifikasi dari ponselku. Aku mengalihkan pandanganku dari layar monitor lalu melirik ke arah ponsel. Sepertinya ada balasan pesan dari Abrar.
Abrar
IyaaAbrar
Oh iya, strategi tim kita pas turnamen kemarin gue jadiin konten. Gue udah bilang sama anak-anak yang lain. Cuma gue lupa bilang sama lo 😁Anda
Iya, gapapaAnda
Bar, subscriber lo banyak banget. Channel youtube lo terkenal, kok gue enggak pernah lo kasih tahu?Anda
Kita temenan udah lama padahalAbrar
Emang lo belum tahu?Anda
BelumAbrar
Dih, kocakAbrar
Gue kira lo udah tahuAku salah sih, seperti selama ini aku terlalu pasif untuk bertanya-tanya. Kami lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain game, dibandingkan waktu untuk mengobrol. Sehingga informasi seperti ini saja aku enggak tahu.
Abrar
Yaudah, mabar nggak?Abrar
Gue jadiin konten YouTubeAnda
Y X G KuySetelah itu aku dan Abrar bermain game. Kami seperti kedua orang yang benar-benar tidak tahu waktu. Banyak babak kami mainkan sampai waktu menjelang pukul dua pagi. Setelah menyadarinya, aku langsung out dari game lalu mengabarkan Abrar bahwa aku mau tidur.
🌆
Pagi harinya, suara alarm menganggu tidur nyenyakku. Aku buru-buru mematikan alarm itu lantas masuk ke dalam kamar mandi. Membersihkan diriku dengan kecepatan tinggi lalu tidak lama kemudian keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Controller and Me
Romance"Pak Kastara, aku kira Bapak cuma mengontrol urusan kantor doang, tapi ternyata setelah kita memiliki yang hubungan serius. Bapak juga mengontrol kehidupan aku." "Saya seperti ini, demi kebaikan kamu."