2. INI REANNA

226 53 89
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love “💛” di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

Keluarga itu ada, tapi tampak tidak nyata.

— Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

"Non, Non Rere! Ayo, bangun, Non! Sudah jam setengah tujuh ini!" Teriakan itu terdengar diiringi suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

Gadis bermata amber yang baru saja keluar dari mimpinya, mendengus sebal. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ah! Matanya masih terasa lengket, terlalu malas untuk dibuka.

Ia berguling di atas ranjangnya yang bisa dibilang cukup besar. Sinar mentari pagi yang menelisik ke dalam kamarnya, menyilaukan matanya.

Reanna menguap sebentar, sebelum akhirnya bangun dari tempat tidurnya. Rambutnya yang panjang dan berantakan, ia cepol ke atas.

Otot-otot yang terasa kaku setelah tidur, ia regangkan dengan sedikit olahraga di pagi hari.

Matanya melotot seketika saat jam kecil di kamarnya berkata bahwa ini memang sudah jam setengah tujuh.

Sial! Reanna kira Bi Her berbohong untuk menakutinya. Ternyata benar sudah jam setengah tujuh. Reanna terlambat!

"Aduh! Mampus, nih. Telat gue!" Ia menepuk jidatnya.

Kaki jenjangnya berlarian ke sana dan kemari untuk mengambil perlengkapan mandi dan sebagainya.

Pagi yang cerah hari ini Reanna mulai dengan grusak-grusuk di dalam kamarnya.

Jika biasanya Reanna akan mandi selama lima belas menit, tapi tidak untuk hari ini. Hanya lima menit waktu yang ia gunakan untuk mandi.

Setelah selesai dengan ritual paginya, Reanna beralih ke lemari pakaiannya. Mencari seragam sekolah yang biasanya tergantung paling depan.

"Loh, dasi gue mana?" Reanna kelabakan mencari dasinya yang hilang entah ke mana.

Ah! Masa Bodoh. Ia bisa meminjam dasi teman atau adik kelasnya nanti.

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang