Hai!
Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!
Btw, lagu di mulmed jangan lupa diputar, ya! Enak banget lagunyaa, cocok buat yang lagi kasmaran 😁👍🏻
Aku lagi bucin sama lagunya 😁💘
Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍
Udah belomm??
Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?
Pakai love "💛" di lapak ini, ya!
Happy reading, Men <3
***
Lebih baik menutupi luka dengan tawa, daripada harus menjelaskan mengapa kita terluka.
— Kita & Mesin Kopi
☕☕☕
"Oh, iya, Re. Kamu kapan UTS? Belum mulai?" tanya Mei.
Nasi goreng sosis yang tadinya hendak masuk ke dalam mulutnya, mendadak mendarat kembali ke piringnya.
Pertanyaan konyol yang terlalu malas untuk dijawab. Ujian itu sudah selesai kemarin, dan mamanya baru bertanya sekarang?
"Udah selesai kemarin," jawab Reanna dengan nada malas.
Mei menoleh. "Kok cepet banget?"
"Nggak cepet, orang cuma 5 hari. Makanya jangan kerjaan terus yang diperhatiin," sindirnya.
Halim yang tadinya sibuk dengan sarapannya, kini menatap sang putri dengan tajam.
"Jangan mulai, Reanna," peringatnya.
Reanna mendengus. "Mulai apa, sih? Aku cuma ngomong jujur kok. Bener, 'kan, Ayah sama Mama itu lebih perhatian sama kerjaan kalian daripada anak sendiri?"
"Kantor jadi rumah pertama kalian. Kerjaan jadi anak pertama kalian, right?" Gadis itu menyudahi sarapannya, lalu bangkit dari duduknya.
"Re—" Mei mencekal tangan Reanna, tapi anaknya itu malah menepisnya.
Ia berjalan keluar, tapi berhenti sebentar. "Atau jangan-jangan aku bukan anak kalian, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA & MESIN KOPI
Ficção Adolescente"Katanya ratu sekolah, tapi kok tinggal kelas? Sekolah mana? Tadika mesra?" Begitulah kalimat pada pertemuan pertama dari Ditto untuk Reanna. Reanna Sifabella, gadis dengan berbagai julukan. Mulai dari ratu bullying hingga ratu sekolah. Kecantikann...