38. RUNTUH

86 26 194
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love "💛" di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

Patah hati terbesar seorang anak adalah kehilangan wanita tercantiknya, yaitu ibu.

Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

"Sakit?" Ditto membantu Reanna berdiri.

Reanna mengerucutkan bibirnya. "Nggak! Ya, sakit lah!"

Ditto menolong motornya yang tergeletak di atas aspal karena ulah Reanna. Motor yang ia beli dengan hasil keringat sendiri itu, kini tampak kotor dan ada beberapa lecet di sekitarnya.

"Duh, motor gue nggak apa-apa?" tanyanya.

Pertanyaan itu membuat Reanna melotot kesal. Pertanyaan konyol macam apa itu?

"Heh! Ini yang jatuh gue, kenapa yang lo tanya motor? Ini gue ketiban motor lo, loh!" sungutnya.

"Tapi, 'kan, ini motor gue. Wajarlah gue tanya," kilah Ditto.

"Tapi yang jatuh gue!" sambar Reanna.

"Motor gue juga jatuh." Ditto membersihkan sisi-sisi motornya yang kotor.

Sore itu keduanya menjadi tontonan publik karena telah memberi sajian gratis kepada para pengunjung Taman Kota.

Setelah berdebat kecil, akhirnya mereka memilih untuk duduk di salah satu bangku kosong yang ada di sekitar taman.

Reanna mengusap lututnya yang terluka karena terjatuh tadi. Sementara Ditto masih sibuk dengan motornya.

"Miskin! Kok malah ngurusin motor, sih?" gerutu Reanna.

"Sebentar," sahut Ditto tanpa menoleh.

Dalam hitungan menit, Ditto sudah selesai. "Nah, udah!"

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang