50. BITTER FACT

190 33 216
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍

⚠️ : Mental, hati, tisu, cemilan disiapin dulu yess ☺👍🏻

Part ini mengandung : 🦋🦋🦋

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love “💛” di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

Hal yang selalu ingin aku ketahui, adalah hal yang paling aku benci saat ini.”

Faraditto Arialana ; Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

Ditto sibuk membersihkan meja mesin kopinya yang kotor karena noda kopi. Kafe sore ini cukup ramai, tapi tidak seperti biasanya.

Ting!

"Selamat sore," sapa seseorang.

Ditto mendongak. Matanya sedikit melebar. "Sore," balasnya seraya tersenyum tipis.

Gadis dengan jepit rambut bunga yang selalu terpasang di rambutnya, menampakkan deretan gigi putihnya.

"Ngapain?" tanya Ditto.

Reanna merotasikan matanya. "Nggak mungkin, 'kan, gue mau laundry baju di sini?"

Mendengar jawaban konyol Reanna, Ditto terkekeh sebentar. "Ya udah. Coffee latte?"

"Of course, tapi gue bikin sendiri!" seru gadis yang sebentar lagi berusia tujuh belas tahun itu.

"Yakin?" tanya Ditto.

"Yakin! Kan lo juga pernah bilang kalau mau ajarin gue bikin kopi sampai jadi! Sekarang gue tagih," lantangnya.

Laki-laki dengan apron cokelat yang membalut bagian depan bajunya, mengangguk mengerti.

"Oke. Sini," suruhnya.

Reanna bersorak kecil, lalu berjalan menghampiri Ditto di belakang mesin kopinya.

"Pakai dulu." Ditto memberikan apron cokelat cadangan miliknya untuk digunakan Reanna.

"Oke. Udah, yuk!" ujar Reanna dengan semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang