30. DI BALIK MESIN KOPI

72 25 239
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Lagu di mulmed jangan lupa diputar!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love "💛" di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

Cara untuk menghargai pekerjaanmu adalah dengan memberikan yang terbaik untuk apa yang kamu kerjakan.

— Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

Kafe dan mesin kopi rupanya sudah menjadi rumah kedua bagi Ditto.

Ditto selalu melakukan yang terbaik untuk apa yang ia kerjakan. Baik itu pekerjaannya atau pendidikannya.

Menurut Ditto, cara untuk menghargai pekerjaannya adalah dengan memberikan yang terbaik untuk apa yang dia kerjakan.

"To, affogato satu." Seorang pelayan laki-laki menepuk bahu Ditto.

"Espresso panasnya disiram langsung atau dipisah?" tanya Ditto.

"Siram langsung katanya," jawab si pelayan tadi.

Ditto mengangguk, lalu membuatkan affogato tersebut. Ia memasukkan satu sendok es krim vanilla gelato ke dalam sebuah gelas berukuran sedang, lalu menyiramkan espresso panas di atasnya.

"Nih, langsung diantar." Ditto meletakkan gelas berisi affogato ke atas nampan pesanan.

Setelah kopi diantar, Ditto kembali membersihkan tepi meja yang berada di dekat mesin kopinya. Ada beberapa bekas kopi di sana.

Namun, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Ada nomor tak dikenal yang meneleponnya.

Ditto mengangkat panggilan itu, hingga suara seseorang membuka percakapan.

"Coffee latte satu, ya?"

Ditto mengernyitkan dahinya. Siapa ini?

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang