37. BELAJAR NAIK MOTOR?

78 26 205
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love "💛" di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

“Nggak usah ketawa lo, ngerepotin hati gue aja.”

Reanna Sifabella ; Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

"Susah juga biologi tadi. Otak gue udah bekerja semaksimal mungkin," keluh Alfarez.

Karmelia menoyor kepala Alfarez dengan buku catatannya. "Dicuci dulu otaknya. Pasti kotor habis dipakai kerja keras."

"Sembarangan! Bersih ini, udah dicuci seminggu dua kali." Alfarez menepis bukunya.

"Cuci darah?"

"Astaghfirullahaladzim, Mel." Alfarez mengusap dadanya sok sabar.

Karmelia terkekeh. Kemudian melihat kantin yang tampak ramai. Ditto dan Barat baru datang dari perpustakaan. Mereka menenteng beberapa buku.

Alfarez menoleh saat kedua laki-laki itu duduk di sebelahnya. "Ngerampok perpustakaan lagi?"

"Ngerampok akhlak lo," sambar Stefani yang baru saja datang bersama Reanna dari toilet.

Alfarez mencebik, "Ngerampok hati gue aja gimana?" godanya.

"Males," ketus Stefani.

"Jangan galak-galak kek lo, ketularan Rere deh—" Perkataan Alfarez terhenti saat Reanna memelototinya.

Laki-laki bermata sipit itu tersenyum selebar bahu, membuat matanya hampir hilang. "Bercanda, Re. Tegang amat."

Reanna mendesis malas. Rambutnya ia sibak ke belakang, lalu membenarkan posisi jepit rambutnya.

"Btw, habis ini langsung pada pulang?" tanya Alfarez.

"Gue, sih, rencana mau rampok dapur lo lagi. Soalnya di rumah nggak ada makanan," goda Karmelia.

"Katanya tajir, makanan aja ngerampok di rumah gue," cibir Alfarez.

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang