"Katanya ratu sekolah, tapi kok tinggal kelas? Sekolah mana? Tadika mesra?" Begitulah kalimat pada pertemuan pertama dari Ditto untuk Reanna.
Reanna Sifabella, gadis dengan berbagai julukan. Mulai dari ratu bullying hingga ratu sekolah. Kecantikann...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai!
Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!
Lagu di mulmed jangan lupa diputar!
Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍
Udah belomm??
Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?
Pakai love "💛" di lapak ini, ya!
Happy reading, Men <3
***
Hidup itu perihal dari sudut mana kamu melihatnya. Jangan hanya satu sudut saja, tapi juga sudut yang lainnya.
— Kita & Mesin Kopi
☕☕☕
"Gara-gara si cupu, kita jadi dihukum gini!" Reanna mendumel seraya menyikat lantai toilet perempuan yang kotor.
Reanna menyeka keringat yang turun dari pelipisnya. Sudah terhitung dua puluh menit sejak bel istirahat pertama berbunyi. Karena masalah kemarin, kini mereka terpaksa harus membersihkan toilet perempuan di SMA Kalandra.
Reanna membanting sikat lantai yang sejak tadi ia pegang. "Ini nggak adil! Yang mulai duluan, 'kan, si Sasi. Harusnya dia dihukum dong? Dia, 'kan, juga terlibat!"
"Tapi, dia cuma numpahin minuman. Itu juga nggak sengaja," sahut Stefani.
"Dia juga udah minta maaf," sambung Karmelia.
"Tapi tetep aja! Dia juga ada di sana. Dia juga yang bikin gue kesel, masa nggak dihukum?"
Stefani meletakkan pel-pelan yang dipegang ke dalam ember kecil, lalu mendekati Reanna.
"Re, Sasi emang ada di sana, tapi dia nggak salah. Semua orang juga bisa lihat itu, kalau lo yang jambak Sasi. Kare yang sengaja numpahin milk tea ke seragam Sasi, dan gue yang juga ikut di sana," jelasnya.
Stefani menepuk bahu Reanna. "Sementara Sasi? Dia cuma diam, 'kan? Ada dia jambak lo balik? Ngelawan lo? Enggak, 'kan?"
Reanna tampak berpikir sejenak. Omongan Stefani ada benarnya juga.
"Udahlah, Re. Makanya stop bikin masalah. Kita juga yang kena," nasihat Stefani.
Reanna kembali memungut sikat lantainya, lalu melanjutkan kegiatannya. Begitu juga dengan Karmelia dan Stefani.
