4. NOTED

153 48 151
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love “💛” di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

Jangan suka menindas. Karma selalu menemukan jalannya untuk orang yang melakukan keburukan.

— Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

Malam itu di rumah Reanna ada banyak tamu. Beberapa kolega ayah dan mamanya datang untuk membicarakan urusan pekerjaan. Membuat Reanna malas untuk meninggalkan kamar.

Reanna memilih merebahkan tubuhnya di karpet yang menjadi alas kamarnya. Tangannya sibuk membolak-balik halaman buku untuk dipelajari.

Sebenarnya, ayahnya menyuruhnya untuk mengikuti bimbingan belajar atau semacamnya selama ujian kenaikan kelas ini. Namun, namanya juga Reanna. Mana mau menuruti keinginan ayahnya begitu saja?

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu terdengar diiringi panggilan dari mamanya.

"Re, Sayang! Mama masuk, ya?" Mei Ribella— Mama Reanna, memasuki kamar putrinya.

Reanna hanya berdeham singkat. "Re, kamu kok enggak keluar? Seenggaknya salam-salam dulu sama kolega Ayah dan Mama," ujar Mama Mei.

"Nggak usah malu. Lagian juga banyak yang bawa anaknya juga, kok." Mama Mei duduk di sebelah Reanna.

"Ada yang seumuran sama kamu juga, loh! Kamu nggak—"

"Nggak minat," sela Reanna.

Mama Mei membelai surai panjang putri semata wayangnya itu. "Re—"

Belum selesai berbicara, ucapannya kembali terpotong karena Bi Her memanggilnya dari ambang pintu.

"Permisi, Ibu. Tadi Bapak nyuruh saya untuk panggil Ibu. Katanya Ibu ditunggu di bawah," kata Bi Her memberitahu Mama Mei.

Mama Mei mengangguk. "Iya, Bi. Nanti saya turun. Makasih, ya!"

"Baik, Bu. Kalau begitu, saya permisi." Bi Her beringsut meninggalkan kamar Reanna dan kembali ke dapur.

Mama Mei kembali menatap Reanna yang masih merebahkan tubuhnya seraya membaca buku di karpet.

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang