18. DITTO DAN SATU HARI

114 31 240
                                    

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love “💛” di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

Hari-hari paling baik adalah hari dimana ketika kamu melakukan kebaikan.

Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

Mei duduk di tepi ranjangnya. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan suaminya tidak pulang. Katanya dia akan tidur di kantor selama satu malam ini.

Tangannya meraba sebuah pigura foto berukuran sedang yang berdiri tegak di atas nakas kamarnya. Sudut bibirnya terangkat kala menatap gambar itu.

Foto pernikahannya dengan Halim dulu. Foto itu sangat manis. Kenangan sewaktu mereka baru saja menikah, menggelitik perutnya. Lucu sekali jika dipikir-pikir.

Semuanya manis, hingga setelah Reanna lahir. Semuanya berubah. Halim— sudah bukan Halim yang Mei kenal sejak awal menikah dulu.

Halim menjadi sosok yang lebih tegas dan pekerja keras. Bahkan, suaminya itu selalu pulang larut. Terkadang juga menginap di kantor.

Kantor peninggalan ayahnya— kakek Reanna, kini dikelola oleh Halim dan Mei. Membuat mereka semakin sibuk karena pekerjaan di kantor terus menumpuk.

Sejak dulu, dia dan Halim jarang sekali bermain dengan Reanna. Putrinya itu jarang ia manjakan dengan kasih sayang, bahkan hingga kini.

Namun, bagaimana lagi? Pekerjaannya juga sudah seperti keluarga kedua baginya, dan semua itu adalah tanggung jawab yang diberikan oleh kakek Reanna.

***

Banyak kenangan pahit di masa kecilnya. Ditto selalu berusaha untuk melupakan itu. Apalagi kenangan pahit yang diciptakan oleh ayahnya sendiri.

Jika kalian pikir, Ditto hanya diam saja dan tidak mencari ayahnya, maka kalian salah besar. Bertahun-tahun hidup tanpa figur seorang ayah, membuat Ditto ingin sesegera mungkin bertemu dengan sosok itu.

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang