36. BUKAN ROMEO DAN JULIET

75 25 192
                                    

Hai!

Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!

Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa 😍

Udah belomm??

Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?

Pakai love "💛" di lapak ini, ya!

Happy reading, Men <3

***

“Gue nggak mau jadi Juliet yang rela mati demi Romeo, tapi gue mau jadi Juliet yang tetap setia sama Romeo.”

Reanna Sifabella ; Kita & Mesin Kopi

☕☕☕

"Eh, ntar malem ke rumah gue, yuk?" ajak Alfarez.

Barat menenteng tas sekolahnya. "Ngapain?"

"Ngebabu," jawab Alfarez asal. "Ya, belajar bareng lah!"

"Boleh." Barat melirik Ditto yang berjalan di sebelahnya. "Lo ikut?" tanyanya.

Ditto tampak menimang sebentar, sebelum akhirnya mengangguk. "Boleh, tapi kayaknya gue baru bisa dateng jam delapan. Soalnya gue kerja dulu," katanya.

Barat mengangguk paham. Alfarez menoleh kepada Ditto dan bertanya, "Lo udah lama kerja jadi barista, To?"

"Satu tahunan kayaknya," jawab Ditto.

"Lama juga! Tapi, sih, kopi buatan lo emang enak!" seru Alfarez.

"Lo nggak capek, To?" tanya Barat.

Ditto mengedik. "Capek atau enggak, nggak ada pilihan. Gue cuma tinggal berdua sama ibu gue, ibu sakit. Jadi gue harus kerja buat tambah-tambah," jelasnya.

Barat dan Alfarez merangkul bahu Ditto. "Lo keren! Kalau ada apa-apa, bilang sama kita ya, To!" ujar Alfarez.

"Jangan sungkan-sungkan," imbuh Barat.

Alfarez menganggukinya. "Btw, ibu lo sakit apa?"

"Kanker paru-paru," jawab Ditto.

Alfarez mengatupkan bibirnya. "Sorry, To."

"Santai." Ditto tersenyum simpul.

"Kalau ayah lo?" Barat sedikit memiringkan kepalanya.

Ditto menghela napas pelan, lalu tersenyum kecut. "Nggak tahu."

"To—"

"Ayah pergi waktu gue umur satu tahun," celetuk Ditto.

"Sorry, To. Gue nggak tahu, gue nggak bermaksud," sesal Barat.

Melihat air muka Barat yang berubah masam, membuat Ditto tertawa kecil.

"Santai aja kali," katanya.

***

Tepat pukul delapan malam, Ditto sudah selesai dengan pekerjaannya. Ia menepuk jidatnya saat mengingat jika dirinya memiliki janji dengan teman-temannya untuk belajar bersama di rumah Alfarez.

KITA & MESIN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang